Thursday, September 27, 2012

Pelajaran IPA dan IPS Akan Dihapus


Pelajaran IPA dan IPS Akan Dihapus


Foto: Dok Okezone.com
Foto: Dok Okezone.com
JAKARTA - Pemerintah akan menghapus pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPA IPS) di SD dan menggantinya dengan pelajaran sikap. Revisi ini nantinya berlanjut ke SMP dan SMA.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Kabalitbang) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Khairil Anwar mengatakan, dari hasil diskusi yang berkembang di kementerian maka pelajaran di sekolah tingkat dasar akan lebih ditekankan kepada bagaimana membentuk anak yang disiplin, jujur dan bersih.

Sehingga mata pelajaran yang akan diajarkan nantinya di SD ialah pelajaran Agama, Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn), Pancasila, Bahasa Indonesia dan Matematika dasar saja. Namun meski disederhanakan mata pelajaran ini akan disesuaikan dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD). “Jadi misalkan penilaian di pelajaran Agama. Tidak hanya praktek salat saja yang dinilai, namun dinilai juga apakah dia suka menjahili teman atau apakah dia suka mencuri?” katanya di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Kamis (27/9/2012).

Dia mengatakan, perubahan ini terkait dengan revisi kurikulum pendidikan nasional yang sudah tidak mengikuti perkembangan zaman. Dia menjelaskan, kurikulum pembentukan sikap ini akan memakan korban penghapusan pelajaran IPA IPS di SD. Penghapusan kedua mata pelajaran ini juga sebagai akibat pengurangan jam belajar karena pelajaran pembentukan sikap ini tidak lagi terkait dengan transfer ilmu Sains.

Untuk SMP pelajaran yang akan diberikan akan terfokus kepada pelajaran keterampilan melihat dan melakukan sesuatu yang dapat dilihat dengan mata. Kemungkinan IPA dan IPS masih tetap ada meskipun jam belajarnya tidak terlalu tinggi. Sementara pelajaran di SMA mulai mentransformasi keterampilan tersebut dengan ilmu pengetahuan yang lebih tinggi.

“Kurikulum ke depan itu harus lebih banyak ke proses obsurvei atau bagaimana mengamati, mempertanyakan dan bagaiaman meniru dan bagaimana melaporkan. Saat ini kita menilai anak-anak lemah dalam melaporkan. Orientasi lain dalam penyederhanaan kurikulum ini juga supaya kita lebih fokus (dalam memberikan mata pelajaran) dan tidak menganggap semua (mata pelajaran) seolah-olah itu penting. Lihat saja sekarang, anak SD banyak punggungnya memar karena terlalu banyak bawa buku,” tukasnya.

Guru Besar Ilmu Statistik Institut Pertanian Bogor (IPB) ini menambahkan, ujian akhir nantinya tidak hanya berbentuk pilihan ganda, namun bagaimana siswa itu mengimplementasikan pelajaran agama ke masyarakat
.

Related Posts:

  • Facebook and Education : the Pros and Cons Facebook, the popular social networking website, was the topic of discussion at the first Teaching and Learning with Technology Speaker Series session of 2009. Originally launched in 2004, by a Harvard student, Facebook b… Read More
  • Tips Membeli Kamera Digital Setelah Anda Memilih Kamera Digital yang tepat, tentu Anda akan memutuskan untuk membelinya. Namun ada hal yang harus di perhatikan sebelum Membeli Kamera Digital. Agar Anda tidak salah dalam Membeli Kame… Read More
  • Tontowi/Liliyana Akui Terbebani Raih Medali Pebulutangkis ganda campuran Indonesia, Tantowi Ahmad dan Liliyana Natsir. Berbicara usai pertandingan di Wembley Arena, Jumat (3/8), Tontowi mengatakan, "Sangat berat bagi saya pribadi." Pebulutangkis ke… Read More
  • AHM Rilis Honda Supra X 125 Helm in PGM-FI dengan Tampilan Lebih Sporti Jakarta – PT Astra Honda Motor (AHM) meluncurkan Honda Supra X 125 Helm in PGM-FI dengan striping dan warna baru yang membuatnya terlihat lebih ramping dan berkarakter lebih kuat dengan icon X yang lebih modern. Honda Sup… Read More
  • Pembukaan Olimpiade London 2012 Tujuh tahun persiapan Inggris menjadi tuan rumah Olimpiade 2012 berakhir manis di Stadion Olympic, London. Aksi teatrikal kolosal nan megah menandai pembukaan pesta olahraga terbesar sejagad itu. Sejumlah tokoh … Read More

0 comments:

Post a Comment