This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Saturday, December 28, 2019

Penggunaan model pembelajaran POE untuk meningkatkan hasil belajar IPA

Pembelajaran IPA harus diajarkan baik sebagai produk maupun sebagai proses. Produk IPA terdiri atas fakta, konsep, prinsip, prosedur,  teori, hukum dan postulat. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak guru yang mengajarkan IPA hanya sebatas IPA sebagai produk. Siswa jarang diajak untuk melakukan pembelajaran sebagai proses sehingga siswa kerap kali mempelajari IPA sebatas teori dan hukum-hukum, serta postulat-postulat dalam IPA.
            Pembelajaran yang bersifat teacher centered, di mana guru hanya  meyampaikan IPA sebagai produk dan peserta didik menghafal informasi faktual akan berdampak pada kurang berkembangnya sikap ilmiah siswa. Hal ini dikarenakan peserta didik hanya mempelajari IPA pada domain kognitif yang terendah, peserta didik tidak dibiasakan untuk mengembangkan potensi berpikirnya, cara berpikir yang dikembangkan dalam kegiatan belajar belum menyentuh domain afektif dan psikomotor.

Kenyataan bahwa hasil belajar siswa masih rendah tersebut mendorong diperlukannya suatu perbaikan pembelajaran guna meningkatkan sikap ilmiah pada siswa. Salah satu model pembelajaran yang dipandang dapat mendorong berkembangnya sikap ilmiah adalah model POE (Prediction, Observation, Explanation). Melalui pembelajaran model POE, siswa didorong untuk berpikir kritis dalam menyusun prediksi-prediksi dalam IPA, kemudian didorong melakukan percobaan untuk membuktikan prediksi yang sudah disusun dan selanjutnya menjelaskan hasil percobaan dibandingkan dengan prediksi yang sudah disusun sebelumnya.

Lokasi sekolah yang berada di wilayah pedesaan seperti SMP Negeri 2 Kaliwungu Kendal sangat mendukung untuk melakukan pembelajaran dengan mengamati ekosistem secara langsung di lingkungan alam baik di kebun atau persawahan yang masih banyak ditemui di sekitar sekolah. Penggunaan model pembelajaran POE (Prediction, Observation, Explanation) diharapkan dapat meningkatkan sikap ilmiah dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA Fisika bagi siswa. 

Hasil belajar merupakan sesuatu yang dicapai atau diperoleh siswa dari proses belajar. Menurut Sudjana (2012: 3) pada hakikatnya hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotoris.

                Model pembelajaran  POE menggali pemahaman konsep IPA siswa melalui  tiga langkah utama. Menurut Indrawati dan Setiawan (2009: 45)  ketiga langkah utama dalam model pembelajaran POE dapat diuraikan sebagai berikut:

satu) Predict, merupakan suatu proses membuat dugaan terhadap suatu peristiwa fisika. Dalam membuat dugaan siswa sudah memikirkan alasan mengapa ia membuat dugaan seperti itu. dua) Observe, yaitu melakukan penelitian, pengamatan apa yang terjadi. Dengan kata lain siswa diajak untuk melakukan percobaan, untuk menguji kebenaran prediksi yang mereka sampaikan. tiga) Explain, yaitu pemberian penjelasan terutama tentang kesesuaian antara dugaan dengan hasil eksperimen dari tahap observasi.

                Penelitian menyimpulkan bahwa:satu) kognitif proses siswa dalam pembelajaran fisika setelah menggunakan model POE berbasis ketrampilan proses termasuk dalam kategori baik, dua) peningkatan hasil belajar siswa menggunakan model POE berbasis ketrampilan proses termasuk dalam kategori sedang, tiga) ada perbedaan signifikan hasil belajar siswa antara menggunakan model POE berbasis ketrampilan proses dengan yang tidak menggunakan model POE berbasis ketrampilan proses.

                Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: satu) aktivitas belajar IPA siswa dengan penerapan model POE lebih tinggi daripada aktivitas belajar IPA siswa dengan penerapan model pembelajaran konvensional, dua) hasil belajar IPA siswa dengan penerapan model POE lebih tinggi daripada hasil belajar IPA siswa dengan penerapan model pembelajaran konvensional. Jadi dapat disimpulkan bahwa, penerapan model POE terbukti efektif terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA.

*)Sukasmo, terbit tanggal 12 Des 2019, Radar semarang Jawa Pos 

Saturday, September 28, 2019

KLASIFIKASI DIKOTOMI DAN KUNCI DETERMINASI

Klasifikasi Dikotom dan Kunci Determinasi
Pada awalnya dalam klasifikasi, makhluk hidup dikelompokkan dalam kelompok-kelompokberdasarkan persamaan ciri yang dimiliki. Kelompok-kelompok tersebut dapat didasarkan pada ukuran besar hingga kecil dari segi jumlah anggota kelompoknya.Namun, kelompok-kelompok tersebut disusun berdasarkan persamaan dan perbedaan. Makin ke bawah persamaan yang dimiliki anggotanya di dalam tingkatan klasifikasi tersebut makin banyak dan memiliki perbedaan makin sedikit. Urutan kelompok ini disebut takson.
Orang yang pertama melakukan pengelompokan ini adalah Linnaeus (17071778) berdasarkan Kategori yang digunakan pada waktu itu.Perhatikan Tabel 2.4.

Urutan tersebut didasarkan atas persamaan ciri yang paling umum, kemudian makin ke bawah persamaan ciri semakin khusus dan perbedaan ciri semakin sedikit.
a. Kriteria Klasifikasi Tumbuhan
Para ahli melakukan pengklasifikasian tumbuhan dengan memerhatikan beberapa kriteria yang menjadi penentu dan selalu diperhatikan. Berikut contohnya.
1) Organ perkembangbiakannya, apakah dengan spora atau dengan bunga.
2) Habitusnya, apakah berupa pohon, perdu atau semak.
3) Bentuk dan ukuran daun.
4) Cara berkembang biak, apakah dengan seksual (generatif) atau aseksual (vegetatif).
b. Kriteria Klasifikasi Hewan Sama halnya dengan pengklasifikasian tumbuhan, dalam mengklasifikasikan hewan, para ahli juga mengklasifikasi dengan melihat kriteria berikut ini.
1) Saluran pencernaan makanan. Hewan tingkat rendah belum mempunyai saluran pencernaan makanan. Hewan tingkat tinggi mempunyai lubang mulut, saluran pencernaan, dan anus.
2) Kerangka (skeleton), apakah kerangka di luar tubuh (eksoskeleton) atau di dalam tubuh (endoskeleton).
3) Anggota gerak, apakah berkaki dua, empat, atau tidak berkaki.
c. Kunci Determinasi
Kunci determinasi merupakan suatu kunci yang dipergunakan untuk menentukan filum atau divisi, kelas, ordo, famili, genus, atau spesies. Dasar yang dipergunakan kunci determinasi ini adalah identifikasi dari makhluk hidup dengan menggunakan kunci dikotom.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kunci determinasi adalah seperti berikut.
1) Kunci harus dikotomi.
2) Kata pertama dalam tiap pernyataan dalam 1 kuplet harus identik, contoh
• tumbuhan berumah satu …
• tumbuhan berumah dua …
3) Pilihan atau bagian dari kuplet harus kontradiktif, sehingga satu bagian dapat diterima dan yang lain ditolak.
4) Hindari pemakaian kisaran yang tumpang tindih atau hal-hal yang bersifat relatif dalam kuplet, contohnya panjang daun 4-8 cm, daun besar atau kecil.
5) Gunakan sifat-sifat yang bisa diamati.
6) Pernyataan dari dua kuplet yang berurutan jangan dimulai dengan kata yang sama.
7) Setiap kuplet diberi nomor.
8) Buat kalimat pertanyaan yang pendek.
Sekarang kita sudah dapat mengelompokkan benda dan cara pengelompokan ini dikenal dengan pengelompokan dikotom. Para ahli berbeda-beda dalam mengklasifikasi makhluk hidup. Pengklasifikasian yang dilakukan dibenarkan selama dasar dalam mengklasifikasi jelas dan tepat. Setiap ahli mengklasifikasi berdasarkan persamaan-persamaan yang mereka amati.
2. Kelompok Makhluk Hidup yang Berukuran Kecil (Mikroskopis)
Ada makhluk hidup yang berukuran sangat kecil? Tempat hidupnya di mana-mana, misalnya di dalam tanah, dalam air, dalam sisa-sisa makhluk hidup, dalam tubuh manusia, bahkan dalam sebutir debu. Pada Gambar 2.18 berikut kamu dapat melihat bakteri Escherichia coli yang dilihat dengan mikroskop electron (a) dan dengan mikroskop cahaya menggunakan pewarnaan Gram (b).

Pada pengamatan makhluk hidup yang berukuran kecil, kamu memerlukan alat bantu yang disebut mikroskop..

TINGKAT KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

Tingkatan klasifikasi makhluk hidup terdiri atas 7 tingkatan. Tingkatan klasifikasi mahluk hidup tersebut pertama kali dilakukan oleh Linneaus. Tingkatan takson tersebut dimulai dari yang paling umum (tinggi) sampai yang paling spesifik (rendah). Berikut ini penjelasan tentang 7 tingkatan klasifikasi makhluk hidup.

1. Kingdom atau Regnum – Kingdom adalah tingkatan tertinggi pada klasifikasi makhluk hidup. Binatang akan diklasifikasikan sebagai kingdom Animalia, sedangkan tumbuhan masuk ke dalam tumbuhan kingdom plantae.
2. Filum atau Divisio – Filum disebut juga dengan keluarga besar. Ciri-ciri umum pada satu kingdom akan dikelompokkan menjadi beberapa filum, tergantung dari ciri-ciri yang ditunjukkan. Beberapa contoh jenis filum pada hewan di antaranya filum Arthropoda dengan ciri-ciri memiliki kaki berbuku-buku dan kutikula yang keras, filum chordata memiliki ciri bertulang belakang dan bernotokorda. Contoh lainnya adalah filum pada tumbuhan, seperti filum Spermatophyta atau tumbuhan berbiji dan filum Basidiomycota atau disebut sebagai tumbuhan jamur berbasidium.
3. Kelas – Tingkatan di bawah filum atau divisio adalah kelas. Jika tumbuhan atau hewan pada filum atau divisio memiliki ciri yang sama maka akan dimasukkan ke dalam satu kelas. Pada tumbuhan dikenal ada dua macam kelas yaitu tumbuhan dengan biji berkeping satu dan tumbuhan dengan biji berkeping dua. Jadi filum Spermatophyta terbagi menjadi dua kelas yaitu Monocotyledonae (berkeping satu) dan Dicotyledonae (berkeping dua). Sedangkan pada hewan, hewan memiliki beberapa kelas. Sebagai contoh kelas hewan mamalia seperti sapi, anjing, kuda, kambing, dan sebagainya.
4. Ordo – Tingkatan takson yang berada di bawah kelas adalah ordo. Pada tumbuhan, nama ordo biasanya berakhiran dengan –ales, sedangkan pada hewan tidak ada ciri khusus pada karakteristik penamaan. Contoh penamaan ordo pada hewan misalnya adalah herbivora, carnivora, omnivora, dan sebagainya. Contoh: kelas mamalia terbagi atas beberapa ordo, misalnya ordo herbivora meliputi sapi, kambing, gajah, dan sebagainya, ordo carnivora meliputi anjing, harimau, beruang, dan sebagainya, lalu ordo omnivora contohnya adalah babi.
5. Famili atau Keluarga – Famili merupakan tingkatan takson di bawah ordo, biasanya terdapat suatu kelompok yang berkerabat serta memiliki beberapa kesamaan ciri. Pada tumbuhan, nama famili akan berakhiran -aceae, sedangkan pada hewan nama famili akan berakhiran dengan -idae. Contohnya: Rosaceae (keluarga mawar), Solanaceae (keluarga kentang), Falidae (keluarga kucing), dan Canidae (keluarga anjing).
6. Genus – Nama genus dari makhluk hidup dapat diambil dari berbagai kata, misalnya dari zat kandungannya, nama hewan, dan lain sebagainya. Nama genus diawali dengan huruf kapital, penulisannya dengan bercetak miring atau tegak namun dengan garis bawah.
7. Species atau Jenis – Species menjadi satuan dasar untuk sistem klasifikasi. Species merupakan tingkatan terendah dalam sistem klasifikasi makhluk hidup. Spesies merupakan makhluk hidup yang melakukan perkawinan dengan sesamanya dan menghasilkan keturunan yang fertil. Penulisan spesies makhluk hidup biasanya digabung bersama nama genus makhluk hidup. Dua kata dalam penamaan ilmiah makhluk hidup menunjukkan nama genus dan jenisnya. Kata pertama adalah nama genus, sedangkan kata kedua adalah jenis makhluk hidup.
Itulah penjelasan mengenai 7 tingkatan takson pada sistem klasifikasi makhluk hidup. Selanjutnya, akan dijelaskan mengenai perkembangan klasifikasi makhluk hidup dari masa ke masa.
Perkembangan Klasifikasi Makhluk Hidup dari Masa ke Masa
Klasifikasi makhluk hidup telah dikenal sejak zaman dahulu, Seorang ahli filsafat Yunani, Aristoteles (384-322 SM), telah melakukan klasifikasi makhluk hidup dengan mengklasifikasikan tumbuhan dan hewan. Meskipun telah mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi tumbuhan dan hewan, pada masa itu manusia belum mengenal mikroorganisme seperti bakteri atau berbagai makhluk bersel satu. Dalam perkembangannya, sistem klasifikasi makhluk hidup telah mengalami banyak perubahan dari masa ke masa. Semua itu tidak terlepas dari peranan para ilmuwan untuk terus melakukan penelitian. Berikut ini beberapa sistem klasifikasi makhluk hidup dari masa ke masa.
1. Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup Pra-Linnaeus
Pada masa pra-Linnaeus, sistem klasifikasi makhluk hidup dilakukan dengan dasar pengamatan ciri-ciri morfologis makhluk hidup. Pada masa ini, seorang ahli filsafat Yunani, Aristotels, memiliki peranan besar dalam perkembangan sistem klasifikasi makhluk hidup. Pada masa pra-Linnaeus, makhluk hidup baru diklasifikasikan menjadi dua, yaitu tumbuhan dan hewan. Sebenarnya, pada masa itu klasifikasi telah dilakukan secara merinci. Hewan-hewan diberi nama berdasarkan manfaat, ciri-ciri, serta manfaat yang dimiliki. Hanya saja pada masa itu orang-orang belum menyadari akan sistem klasifikasi makhluk hidup, selain itu sistem klasifikasi juga dilakukan dalam waktu yang sangat singkat. Mereka mengelompokkan makhluk hidup sebagai hewan dan tumbuhan.
2. Sistem Klasifikasi 2 Kingdom
Sistem klasifikasi 2 kingdom merupakan awal mula majunya perkembangan sistem taksonomi. Pada masa ini dikenal adanya 2 macam kingdom yaitu kingdom animalia (hewan) dan kingdom plantae (tumbuhan). Pada masa ini, seorang ilmuwan asal Swedia bernama C. Linneaus adalah tokoh yang berperan besar melakukan sistem klasifikasi makhluk hidup. Sistem klasifikasi 2 kingdom diterapkan pada tahun 1735. Sistem klasifikasi 2 kingdom dianggap belum sempurna dan masih memiliki beberapa kekurangan, seperti penggolongan makhluk hidup yang masih terlalu umum serta kurang spesifiknya penggolongan tersebut. Akibatnya, ada beberapa jenis makhluk hidup yang tidak dapat digolongkan ke dalam dua kingdom tersebut. Meskipun masih belum sempura dan masih memiliki kekurangan, sistem klasifikasi 2 kingdom dianggap sebagai cikal bakal atau pengarah utama untuk menuju sistem kingdom selanjutnya.
3. Sistem Klasifikasi 3 Kingdom
Jika sebelumnya Linneaus mengkasifikasikan makhluk hidup menjadi 2 kingdom, selanjutnya Ernst Haeckel pada tahun 1866 mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi 3 kingdom. Sistem klasifikasi 3 kingdom ini terdiri atas kingdom animalia (hewan), kingdom plantae (tumbuhan), dan kingdom protista (organisme bersel satu dan organisme multiseluler sederhana). Awal mula dimasukkannya protista menjadi salah satu kingdom ialah ketika makhluk hidup bersel satu mulai ditemukan. Makhluk hidup bersel satu tersebut dibagi menjadi 2 filum, filum pertama ialah filum Protozoa yaitu untuk menyebutkan makhluk bersel satu yang dapat bergerak, filum yang kedua adalah Thallophyta atau Protophyta yaitu filum yang menyatakan makhluk hidup bersel satu seperti alga dan bakteri. Kingdom Protista digunakan untuk menyatakan organisme bersel satu. Kingdom ini memiliki sifat hewan dan tumbuhan sekaligus.
Sayangnya, sistem klasifikasi 3 kingdom ini masih belum sempurna. Bakteri yang termasuk ke dalam makhluk hidup tidak dapat dimasukkan ke dalam kingdom manapun. Hal tersebut tidak lain karena bakteri merupakan organisme mikroskopis yang tidak memiliki inti sel. Terlepas dari itu semua, sistem klasifikasi 3 kingdom menunjukkan adanya kemajuan dalam sistem klasifikasi. Organisme bersel satu atau multiseluler sederhana telah memiliki kingdom tersendiri, mengingat makhluk hidup tersebut memiliki ciri yang berbeda dengan hewan dan tumbuhan.
4. Sistem Klasifikasi 4 Kingdom
Copeland dan Whittaker adalah dua tokoh yang sangat berperan dalam penemuan sistem klasifikasi 4 kingdom. Dua ilmuwan tersebut mengkasifikasikan makhluk hidup menjadi 4 kingdom. Meskipun sama-sama mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi 4 kingdom, keduanya memiliki sistem klasifikasi yang berbeda. Copeland mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi kingdom Monera, kingdom Protoctista, kingdom Metaphyta dan kingdom Metazoa. Tumbuhan Kingdom Monera merupakan kumpulan organisme yang tidak memiliki membran inti dan memiliki sifat prokariotik. Lain halnya dengan kingdom Protoctista (Protista) yang bersifat eukariotik. Kingdom Metaphyta merupakan kumpulan tumbuhan yang mengalami masa pertumbuhan embrio. Sedangkan kingdom Metazoa merupakan kingdom dengan kumpulan hewan yang mengalami masa perkembangan embrio dalam siklus hidupnya.
Lain halnya dengan Whittaker, ia mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi kingdom Animalia, kingdom Plantae, kingdom Fungi, dan kingdom Protista. Fungi memang memiliki ciri yang hampir sama dengan tumbuhan, hanya saja memiliki beberapa karakteristik yang berbeda, karenanya fungi dijadikan satu kingdom tersendiri. Fungi adalah organisme heterotrof yang tidak dapat mensintesis makanannya sendiri, lain halnya dengan tumbuhan yang dapat mensintesis makanannya sendiri. Jamur/fungi tidak dapat melakukan proses pencernaan sendiri layaknya binatang, fungi juga tidak dapat membuat makanan sendiri seperti tumbuhan, karena itu fungi dikelompokkan menjadi kingdom tersendiri. Fungi hidup dengan mengeluarkan enzim pencernaan pada sekitar makanan mereka, kemudian fungi akan melakukan penyerapan nutrisi makanan ke dalam sel.
5. Sistem Klasifikasi 5 Kingdom
Kindom ini dianggap sebagai penyempurna dari sistem klasifikasi sebelumnya, yakni klasifikasi 4 kingdom. Sayangnya, klasifikasi ini ternyata masih dianggap memiliki kelemahan. Sistem klasifikasi 5 kingdom belum mampu mengklasifikasikan kingdom monera secara tepat. Di dalam kingdom monera masih terdapat banyak perbedaan yang signifikan, seperti dalam hal RNA polymerase, RNA sequences, Introns, membran lipid, dan lainnya.
6. Sistem Klasifikasi 6 Kingdom
Sistem klasifikasi makhluk hidup menjadi 6 kingdom pertama kali dikemukakan oleh ilmuwan asal Amerika bernama Carl Woese pada tahun 1977. 6 kingdom yang diklasifikasikan oleh Carl Woese adalah kingdom Animalia, kingdom Plantae, kingdom Protista, kingdom Mycota, kingdom Eubacteria, dan kingdom Archaebacteria. Awal mula dilakukannya klasifikasi 6 kingdom ini karena adanya penemuan monera archaebacteria di samudera. Ternyata monera archaebacteria tersebut memiliki perbedaan dengan kingdom monera lainnya yang merupakan eubacteria. Berdasarkan penelitian, arcahaebacteria lebih menyerpai sel eukariotik. Namun pada masa ini banyak ilmuwan yang pro dan kontra terhadap pengklasifikasian kingdom monera. Para ilmuwan menganggap bahwa kingdom monera sudah mencakup eubacteria dan juga archaebacteria sekaligus. Namun banyak juga ilmuwan yang setuju dengan sistem klasifikasi pada kingdom monera tersebut. Alasannya, penjelasan mengenai kingdom monera menjadi lebih spesifik sehingga mempermudah proses penelitian lebih lanjut.
7. Sistem Klasifikasi 7 Kingdom
Sistem klasifikasi 7 kingdom pertama kali dikembangkan oleh Cavalier-Smith pada tahun 1998. 7 kingdom yang dimaksud meliputi kingdom Animalia, Plantae, Protista, Chromista, Eumycota, Eubacteria, dan Archaebacteria. Dasar klasifikasi ini adalah dua kelas utama makhluk hidup yakni eukariotik dan prokariotik. Selanjutnya, organisme eukariotik terbagi menjadi 5 kingdom yaitu Animalia, Plantae, Protozoa (protista), Eumycota dan Chromista. Sedangkan organisme prokariotik terbagi menjadi 2 kingdom yaitu Eubacteria dan Archaebacteria. (baca : ciri ciri  Archaebacteria dan eubacteria)
Dalam klasifikasi 7 kingdom terdapat jenis kingdom baru, yakni kingdom Chromista. Kingdom tersebut memiliki anggota yang berasal dari kingdom fungi dan protista yaitu Oomycota, Hyphochytriomycota, Bacillariophyta, Xanthophyta, Silicoflagellates, Chrysophyta, dan Phaeophyta. Beberapa jenis organisme tersebut memiliki perbedaan dengan kingdom asalnya karena organisme tersebut memiliki klorofil a dan klorofil c. Organisme tersebut juga tidak menyimpan makanan sebagai kanji melainkan dalam bentuk minyak, dan juga organisme-organisme tersebut mampu menghasilkan sel dengan dua flagella yang berlainan. Klasifikasi kingdom ini dianggap lebih sempurna karena mampu mengklasifikasikan berbagai kingdom menjadi lebih spesifik.


Demikian perkembangan sistem klasifikasi makhluk hidup sampai sekarang. Klasifikasi makhluk hidup bisa saja mengalami perubahan sewaktu-waktu mengingat penemuan spesies-spesies baru masih sangat mungkin terjadi. Selan itu, penelitian tentang berbagai makhluk hidup juga terus dilakukan sehingga perubahan juga bisa terjadi untuk menyempurnakan pengetahuan.

Friday, September 27, 2019

KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

Klasifikasi makhluk hidup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengelompokkan makhluk hidup. Pengelompokan tersebut didasarkan pada kesamaan ciri maupun perbedaan yang ditemukan pada setiap makhluk hidup. Klasifikasi makhluk hidup dilakukan dengan melihat ciri ciri makhluk hidup yang paling umum hingga yang paling spesifik pada makhluk hidup. Selain pengelompokan dari ciri-ciri makhluk hidup, pengelompokan juga dilakukan dengan dasar ukuran, manfaat, dan juga habitat makhluk hidup.
Klasifikasi makhluk hidup dipelajari dalam ilmu taksonomi. Awalnya, ilmu taksonomi diprakarsai oleh ilmuwan Swedia yang bernama C. Linnaeus. Olehnya, kelompok makhluk hidup diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yakni animalia (hewan) dan juga vegetabilia (tumbuhan). Linnaeus memperkenalkan tentang klasifikasi makhluk hidup dengan urutan sebagai berikut (tertinggi ke terandah):Kingdom – Filium (Hewan) / Divisio (Tumbuhan) – Klass – Ordo – Famiia – Genus – Spesies
Untuk pemberian nama ilmiah dari makhluk hidup diambil dari nama genus dan juga spesies dalam klasifikasi makhluk hidup. Berikut ini aturan yang digunakan untuk pemberian nama ilmiah pada makhluk hidup:
  • Nama ilmiah menggunakan bahasa Latin.
  • Nama ilmiah terdiri atas dua kata, kata pertama adalah nama genus dan kata kedua adalah nama spesies.
  • Penulisan nama ilmiah ditulis dengan huruf cetak miring atau digaris bawah.
  • Huruf pertama pada kata pertama (nama genus) harus menggunakan huruf kapital.
  • Seluruh huruf pada kata kedua (nama spesies) tidak menggunakan huruf kapital.
Sebagai contoh, penulisan nama ilmiah untuk tanaman pisang adalahMusa paradisiacaatau Musa paradisiaca. Musa dalam nama ilmiah tersebut adalah nama genus, sedangkan paradisiaca adalah nama spesies.

Tujuan Klasifikasi Makhluk Hidup

Mengapa makhluk hidup yang ada di bumi perlu dikelompokkan? Berikut ini akan dipaparkan beberapa tujuan dilakukannya klasifikasi makhluk hidup.
1. Untuk Mempermudah Proses Mempelajari Makhluk Hidup – Klasifikasi makhluk hidup dilakukan dengan mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan ciri-cirinya. Dengan mengetahui klasifikasi makhluk hidup tertentu kita sekaligus mengetahui ciri-ciri dari makhluk tersebut, kita sekaligus akan mengetahui makhluk hidup apa saja yang memiliki ciri yang serupa.
2. Mengetahui Hubungan Kekerabatan – Klasifikasi makhluk hidup terjadi karena adanya pengelompokan berdasarkan ciri. Tingkat takson yang diperkenalkan oleh Linnaeus dapat membantu kita mengetahui hubungan kekerabatan antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup yang lain. Dengan mengetahui ciri-ciri makhluk hidup berdasarkan tingkatan takson, kita jadi memahami hubungan kekerabatan pada makhluk hidup.
3. Membedakan Makhluk Hidup yang Satu dengan yang Lainnya – Berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki oleh makhluk hidup, kita dapat mengetahui dan membedakan makhluk hidup satu dengan yang lainnya. Misalnya antara kera dan monyet, meskipun mirip namun keduanya memiliki nama ilmiah yang berbeda karena ada ciri yang membedakan antara keduanya.
4. Untuk Menyederhanakan Objek Studi – Makhluk hidup yang ada di bumi berjumlah jutaan. Untuk mempelajarinya tentu dibutuhkan waktu yang sangat lama. Untuk itu, perlu dilakukan klasifikasi ilmiah agar objek studi menjadi lebih sederhana. Klasifikasi makhluk hidup akan lebih membantu kita untuk mengenali dan mempelajari makhluk hidup karena telah dikelompokkan berdasarkan kesamaan ciri.
5. Memberi Nama Makhluk Hidup yang Belum Diketahui Namanya – Seiring perkembangan waktu, berbagai penemuan spesies baru terus terjadi. Spesies-spesies baru tersebut belum memiliki nama, karena itu perlu dilakukan klasifikasi makhluk hidup. Dengan melihat ciri-ciri spesies yang ditemukan, spesies tersebut akan memiliki nama ilmiah sesuai ciri-ciri yang ditunjukkan.
Dasar-dasar untuk Melakukan Klasifikasi Makhluk Hidup
Untuk melakukan klasifikasi makhluk hidup ternyata tidak hanya didasarkan pada kesamaan ciri saja, masih ada beberapa kriteria yang dijadikan dasar untuk melakukan klasifikasi makhluk hidup, di antaranya:
  • Berdasarkan kesamaan ciri. Dasar pertama yang dijadikan pedoman untuk mengklasifikasikan makhluk hidup adalah berdasarkan kesamaan cirinya. Sebagai contoh elang dan ayam akan masuk ke dalam jenis aves. Penggolongan tersebut didasarkan pada kesamaan ciri makhluk hidup yaitu memiliki paruh, bulu, dan juga sayap.
  • Berdasarkan perbedaan. Meskipun hewan satu dengan yang lainnya bisa masuk ke jenis yang sama namun bisa jadi dua makhluk hidup dalam satu jenis itu memiliki perbedaan. Misalnya antara ayam dan elang. Keduanya merupakan pengelompokan hewan berjenis aves, namun keduanya memiliki perbedaan dari segi jenis makanan yang dikonsumsi. Ayam adalah jenis hewan herbivora karena mengkonsumsi tumbuhan, sedangkan elang adalah hewan karnivora karena mengkonsumsi binatang.
  • Berdasarkan pada ciri morfologi dan juga anatominya. Langkah awal yang dilakukan untuk mengelompokkan makhluk hidup dilakukan dengan mengamati ciri morfologinya, seperti menggolongkan beberapa jenis tumbuhan berdasarkan bentuk pohon, bentuk daun, bentuk bunga, warna bunga, dan lain sebagainya. Jika ciri morfologi sudah diamati dan diklasifikasikan, maka langkah selanjutnya adalah mengetahui ciri anatominya, seperti ada atau tidaknya sel trakea, kambium, berkas pengangkut, dan sebagainya. Beberapa jenis makhluk hidup mungkin memiliki struktur morfologi yang sama tetapi memiliki struktur anatomi yang berbeda, atau bisa juga sebaliknya.
  • Berdasarkan pada ciri biokimianya. Selain berdasarkan ciri morfologi dan antominya, pengelompokan makhluk hidup juga bisa dilakukan dengan melihat struktur biokimianya, seperti kandungan enzim, jenis-jenis protein, dan juga jenis DNA yang dimiliki. Ciri biokimia tersebut akan memberikan bantuan untuk mengetahui hubungan kekerabatan antara makhluk hidup satu dengan yang lainnya.
  • Berdasarkan pada manfaatnya. Makhluk hidup dengan ragam yang begitu banyak sudah tentu memiliki manfaat yang berbeda-beda. Perbedaan manfaat itu dapat digunakan sebagai dasar untuk mengklasifikasikan makhluk hidup.
Tahapan-tahapan dalam Klasifikasi Makhluk Hidup
Linneaus yang dianggap sebagai bapak taksonomi dunia menyatakan beberapa tahapan yang dapat dilakukan dalam mengklasifikasikan makhluk hidup, di antaranya:
  • Tahap pertama adalah identifikasi. Tahapan identifikasi dilakukan dengan mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup yang akan diklasifikasikan.
  • Tahap yang kedua adalah pengelompokan. Tahap pengelompokan dilakukan dengan mengelompokkan makhluk hidup dengan dasar ciri-ciri yang dimiliki oleh makhluk hidup tersebut. Makhluk hidup dengan ciri-ciri yang sama akan masuk dalam satu kelompok yang sama atau bisa dikatakan akan masuk dalam satu takson.
  • Melakukan penamaan takson. Jika makhluk hidup sudah dikelompokkan ke dalam takson-takson yang sejenis, selanjutnya adalah pemberian nama takson. Pemberan nama takson tersebut dilakukan untuk mempermudah pengenalan ciri-ciri pada kelompok makhluk hidup tertentu.

Saturday, August 24, 2019

GERAK PADA TUMBUHAN

Pengertian Gerak Pada Tumbuhan

Bergerak adalah salah satu ciri dari makhluk hidup. Gerak seperti berpindah tempat yang dilakukan oleh manusia dan hewan disebut gerak aktif. Tapi, tidak semua gerak selalu berpindah tempat, ada bagian tertentu yang melaksanakan gerakan, gerak ini disebut dengan gerak pasif. Contoh gerak pasif yakni pada tumbuhan. Pada prinsipnya, tumbuhan bergerak dikarenakan adanya suatu proses pertumbuhan dan adanya kepekaan terhadap rangsang atau irritabilitas yang dipunyai oleh tumbuhan tersebut. Sebagai tanggapan terhadap rangsang, tumbuhan akan melakukan suatu gerakan menuju kearah rangsang atau menjauhi rangsangan tersebut.

Macam-Macam Gerak Pada Tumbuhan

1. Gerak Endonom
Gerak endonom yakni suatu gerakan pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh sebuah rangsangan dari dalam tumbuhan. Ada 2 gerakan endonom yakni sebagai berikut :
  • Gerak Nutasi yakni suatu gerakan spontan yang tidak disebabkan adanya sebuah rangsangan dari luar. Contohnya : pada gerakan aliran sitoplasma pada tanaman air Hydrilla verticillata
  • Gerak Higroskopis, yakni suatu gerakan pada tumbuhan yang disebabkan adanya suatu perubahan kadar air. Contohnya { pada gerak pecahnya kulit buah polong-polongan yang sudah kering.
2. Gerak Etionom
Gerak etionom yakni suatu gerakan pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh sebuah rangsangan yang berasal dari luar tumbuhan. Faktor penyebab pada gerakan etionom yaitu seperti faktor air, cahaya, rangsangan berupa sentuhan, temperatur/suhu, gravitasi, zat kimia dll. Ada 3 gerakan etionom yakni sebagai berikut :
a. Tropisme
Tropisme adalah suatu gerakan pada tumbuhan yang arah geraknya dipengaruhi oleh arah datangnya sebuah rangsang. Gerak tropisme ini dibedakan menjadi 4 yaitu sebagai berikut ini :
  • Fototropisme yaitu suatu gerakan pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh adanya rangsangan cahaya matahari. Fototropisme ada dua yaitu fototropisme positif dan fototropisme negatif. Fototropisme positif arah gerak pertumbuhannya selalu menuju kearah cahaya, contohnya : pada gerak tanaman biji-bijian yang sedang tumbuh tunas. Sedangkan, pada fototropisme negatif arah gerak pertumbuhannya selalu menjauhi cahaya, contohnya : beberapa tumbuhan tropis merambat.
  • Geotropisme yaitu suatu gerakan pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh gravitasi bumi. Geotropisme ada dua yakni geotropisme positif dan geotropisme negatif. Geotropisme positif yaitu arah pertumbuhannya selalu menuju kebawah atau kedalam tanah, sedangkan pada geotropisme negatif arah pertumbuhan akarnya selalu menuju ke atas.
  • Hidrotropisme yaitu suatu gerakan pada tumbuhan menuju kearah yang basah atau berair. Hidotropisme ada dua yakni hidrotropisme positif dan hidrotropisme negatif. Hidrotropisme positif yaitu arah pertumbuhannya menuju tempat yang berair. Contohnya pada arah pertumbuhan ujung akar didalam tanah yang selalu menuju ketempat yang mengandung air. Hidrotropisme negatif yaitu arah pertumbuhannya menjauhi tempat yang berair.
  • Tigmotropisme yaitu suatu gerakan pada bagian tumbuhan akibat persinggungan. Contohnya, pada sulur markisa dan batang mentimun yang membelit tanaman lain.
b. Taksis
Taksis merupakan suatu gerakan seluruh tubuh tumbuhan yang dipengaruhi oleh datangnya sebuah rangsang. Gerak Taksis ini dibedakan menjadi 3 yaitu sebagai berikut ini :
  • Fototaksis yaitu suatu gerakan pada seluruh tubuh tumbuhan yang disebabkan oleh adanya rangsangan cahaya. Contohnya, pada gerakan euglena yang selalu mendekati cahaya.
  • Kemotaksis yaitu suatu gerakan yang dipengaruhi oleh adanya rangsang berupa zat kimia. Contohnya, pada spermatozoid pada arkegonium lumut-lumutan dan paku-pakuan yang bergerak karena tertarik oleh zat gula atau protein.
c. Nasti
Nasti merupakan suatu gerakan pada tumbuhan yang arah geraknya tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsang. Gerak nasti dibedakan menjadi 6 yaitu sebagai berikut ini :
  • Fotonasti yaitu suatu gerakan yang dipengaruhi oleh rangsangan cahaya. Contohnya, pada gerak mekarnya bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) pada sore hari.
  • Thermonasti yaitu suatu gerakan yang dipengaruhi oleh adanya rangsangan berupa suhu. Contohnya, pada mekarnya bunga tulip pada suhu tertentu.
  • Niktinasti yaitu suatu gerakan yang disebabkan adanya kondisi gelap. Contohnya, pada gerak menutupnya daun majemuk (lamtoro, turi) karena cahaya gelap.
  • Seismonasti yaitu suatu gerakan yang dipengaruhi oleh adanya rangsangan berupa sentuhan. Contohnya, pada gerak menutupnya daun putri malu (Mimosa pudica) karena sentuhan. Daun putri malu akan menutup bila disentuh.
  • Kemonasti yaitu suatu gerakan yang dipengaruhi oleh adanya rangsangan berupa zat kimia. Contohnya, membukanya mulut daun (stomata) pada siang hari karena adanya karbondioksida.
  • Nasti kompleks yaitu gerak yang dipengaruhi lebih dari satu macam rangsang. Contohnya, pada gerak membuka dan menutupnya mulut daun (stomata) karena adanya cahaya matahari, zat kimia, air dan suhu.

Thursday, August 22, 2019

10 Contoh Gaya Gesek yang Menguntungkan dan Merugikan

10 Contoh Gaya Gesek yang Menguntungkan dan Merugikan

Contoh Gaya Gesek - Dalam kehidupan sehari-hari, kita tentu telah akrab dengan berbagai jenis gaya yang bekerja di sekitar lingkungan kita. Salah satu jenis gaya tersebut adalah gaya gesek. Apakah yang dimaksud dengan gaya gesek itu? Gaya gesek adalah suatu gaya yang bekerja untuk melawan gaya benda bergerak atau benda yang memiliki kecenderungan untuk bergerak. Gaya gesek muncul saat 2 benda saling bersentuhan. Benda yang saling bersentuhan tersebut tidak harus berwujud padat, melainkan bisa juga berwujud cair atau gas.

Contoh Gaya Gesek

Ada banyak contoh gaya gesek yang terdapat di sekitar kita. Sebagian bersifat menguntungkan, namun sebagian lain justru bersifat merugikan. Apa saja contoh gaya gesek yang menguntungkan dan merugikan itu? Silakan simak penjelasan berikut ini.

Contoh Gaya Gesek yang Menguntungkan dan Merugikan

Contoh Gaya Gesek yang Menguntungkan

Suatu benda diciptakan oleh Tuhan YME pasti ada maksud, tujuan, dan manfaatnya. Begitupun dengan gaya gesek. Beberapa penerapan dalam kehidupan sehari-hari membuktikan adanya manfaat dari gaya gesek misalnya:

1. Gaya gesek antara rem dan cakram
Pernahkan Anda menaiki kendaraan? Tentu pernah bukan? Bayangkan bila kendaraan yang Anda tumpangi ternyata tidak dilengkapi rem, tentu akan sangat berbahaya sekali bukan? Adanya rem dapat membuat laju kecepatan kendaraan dapat diperlambat dan dikendalikan. Rem dan cakram saling bergesekan untuk melawan gaya gerak dan kecepatan laju kendaraan melalui timbulnya gaya gesek.

2. Gaya gesek antara gergaji dan kayu
Contoh gaya gesek yang menguntungkan lainnya adalah gaya gesek antara gergaji dan kayu. Ikatan molekul kayu yang merupakan benda padat terbilang sangat kuat. Untuk dapat memotongnya, dibutuhkan gaya yang cukup besar. Salah satu cara untuk menghasilkan gaya yang besar adalah dengan menciptakan gesekan atau gaya gesek pada molekul kayu tersebut. Oleh karenanya, gergaji dibuat runcing, tipis, dan bergerigi untuk menghasilkan gaya gesek yang besar agar dapat memotong kayu.

3. Gaya gesek antara amplas dan kayu
Penggunaan amplas merupakan contoh penerapan gaya gesek yang menguntungkan. Amplas digunakan untuk menghaluskan permukaan benda. Dengan permukaannya yang kasar, amplas menghasilkan gaya gesek yang sangat besar sehingga mampu membuat permukaan benda lain yang bersinggungan dengannya menjadi halus.

4. Gaya gesek antara lantai dan kaki
Semakin licin lantai, maka gaya gesek yang dihasilkannya ketika bersentuhan dengan benda lain pasti akan semakin kecil. Oleh karenanya, kita akan terjatuh bila berjalan di atas lantai yang licin, sebab tidak ada gaya yang menahan gerakan kaki kita. inilah salah satu bentuk dan contoh penerapan gaya gesek yang paling sederhana.

5. Gaya gesek antara penghapus dan tulisan
Tentu kalian pernah menulis dengan pensil bukan? Saat tulisan yang dibuat ternyata salah, Anda pasti akan menghapus tulisan tersebut. Nah, proses menghapus tulisan tersebut ternyata juga merupakan penerapan contoh gaya gesek. Penghapus yang digerakan maju mundur dapat menciptakan gaya yang dapat melepaskan partikel pensil di kertas, sehingga Anda bisa meniupnya.


Contoh Gaya Gesek yang Merugikan

Selain dapat memberikan keuntungan, gaya gesek juga bisa menimbulkan banyak kerugian. Beberapa contoh gaya gesek yang merugikan di antaranya yaitu

1. Gaya gesek antara gear dan rantai kendaraan
Sepeda motor bergerak karena adanya tarikan rantai yang memutar gear ban belakang kendaraan. Selain gear dapat bergerak, gear juga mengalami gaya gesek dan rantai yang terus memutar. Gaya gesek ini membuat gear mengalami keausan bila terlalu sering digunakan. Gigi-gigi gear yang tajam, lambat laun akan menjadi tumpul dan harus diganti.

2. Gaya gesek antara alas kaki dan aspal
Sepatu dan sandal yang kita gunakan terus menerus lambat laun alasnya akan menipis. Ini disebabkan gaya gesek antara alas kaki dan aspal yang bekerja terus menerus. Menipisnya alas kaki karena hal tersebut merupakan contoh gaya gesek yang merugikan. Kita harus membeli sepatu baru bila alas sepatu tersebut sudah semakin tipis.

3. Gaya gesek antara benda dengan lantai
Pernahkah Anda menarik karung berisi beras? Jika pernah, Anda tentu dapat membedakan lebih sulit mana menarik karung di atas lantai keramik dengan menaring karung di atas jalan aspal. Jawabannya tentu akan lebih sulit bila menariknya di atas jalan aspal. Mengapa hal ini bisa terjadi? Alasannya adalah karena permukaan jalan aspal yang kasar menciptakan gaya gesek yang lebih besar. Adanya gaya gesek tersebut akan membuat kita mengeluarkan lebih banyak tenaga dan energi untuk memindahkan karung tersebut. Itulah mengapa hal ini merupakan contoh gaya gesek yang merugikan.

4. Gaya gesek antara ban dan jalan
Ban kendaraan mengalami gaya gesek yang ditimbulkan permukaan jalan. Permukaan ban yang berupa karet lambat laun akan gundul sehingga membuat kita harus menggantinya secara berkala. Ban yang gundul sangat membahayakan pengendara karena tidak dapat menciptakan gaya gesek yang kuat dengan jalan.

5. Gaya gesek antar komponen mesin kendaraan
Dalam mesin kendaraan, terdapat proses pembakaran yang menciptakan gerakan-gerakan mekanik. Gerakan-gerakan antara benda-benda yang salin bertautan di dalam mesin membuat mesin mengalami keausan. Keausan disebabkan karena adanya gaya gesek yang besar, untuk memperkecil gaya gesek antar komponen dalam mesin, diperlukan pelumas seperti oli atau minyak sehingga mesin tidak cepat panas saat digunakan.

Tuesday, August 20, 2019

GAYA DAN MACAMNYA

Gaya adalah salah satu besara fisika yang sangat penting. Gaya berkaitan dengan kesetimbangan dan gerak benda. Untuk mendorong mobil diperlukan gaya dorong, untuk mengangkat beban diperlukan gaya angkat, serta agar kerbau dapat menarik gerobak diperlukan gaya tarik. Kegiatan menarik atau mendorong ini merupakan kegiatan pemberian gaya. Dalam pengertian yang paling sederhana, gaya diartikan sebagai dorongan atau tarikan.Ketika kita membahas tentang gaya, ada dua hal yang sangat penting. yaitu besar gaya dan arah gaya. Jadi, gaya merupakan besaran vektor. Besaran Gaya disimbolkan dengan F, dan satuannya adalah Newton (N).
Jenis-jenis gaya dapat muncul karena adanya kerja otot, gravitasi bumi, kelistrikan, atau kemagnetan. Sebuah gaya selalu dikerjakan oleh satu benda kepada benda lain. Gaya yang terjadi pada dua buah benda yang bersentuhan secara langsung disebut gaya sentuh atau gaya kontak. Terdapat juga gaya yang bekerja pada benda dengan tidak bersentuhan secara langsung. Gaya semacam ini disebut gaya kerja dengan jarak antara atau gaya aksi jarak jauh. Satu contoh dari gaya jenis ini adalah gaya tarik bumi atau gaya gravitasi bumi. Dalam kehidupan sehari-hari, gaya ini disebut gaya berat benda atau disebut juga berat benda. Berat menyebabkan setiap benda dapat jatuh ke bumi.
Table of Contents

Pengertian Gaya

pengertian Gaya adalah dorongan atau tarikan yang diberikan pada suatu benda. Untuk melakukan suatu gaya, diperlukan tenaga. Gaya dan tenaga mempunyai arti yang tidaksama, namun keduanya saling berhubungan. Gaya tidak dapat dilihat, tetapi pengaruhnya dapat dirasakan. Tarikan dan dorongan yang dilakukan memerlukan tenaga. Gaya ada yang kuat dan ada pula yang lemah. Makin besar gaya dilakukan, makin besar pula tenaga yang diperlukan. Besar gaya dapat diukur dengan alat yang disebut dinamometer. Satuan gaya dinyatakan dalam Newton (N). Gaya dapat memengaruhi gerak dan bentuk benda. Gerak adalah perpindahan posisi atau kedudukan suatu benda. Bentuk benda adalah gambaran wujud suatu benda.

Macam-macam Gaya


  • Gaya Gesek

Gaya gesek merupakan suatu gaya yang terjadi karena ada bagian benda bergesekan dengan dua permukaan datar. Gaya gesek berguna untuk memperlambat gerakan benda. Gaya gesek mampu untuk menimbulkan suara. Contoh gaya gesek: Pada saat mengerem mobil, mobil tersebut akan berhenti.
  • Gaya Gravitasi

Gaya gravitasi merupakan suatu gaya yang terjadi karena adanya gravitasi bumi. Gaya gravitasi mampu menyebabkan semua benda yang ada mengapung di uadara. Contoh gaya gravitasi: buah yang jatuh dari pohonya.
  • Gaya Otot

Gaya otot merupakan suatu gaya yang menggunakan tenaga otot atau gaya yang dihasilkan oleh tarikan serta dorongan. Contoh gaya otot: mengangkat kursi, mendorong meja.
  • Gaya Magnet

Gaya magnet merupakan suatu gaya yang ditimbulkan oleh suatu dorongan dan tarikan dari magnet. Contoh gaya magnet: saat kita mendekatkan besi dengan magnet, magnet akan terdorong sehingga magnet akan menempel pada besi itu. Benda yang tidak bisa untuk menempel pada magnet: kayu, alumunium, plastik,dll
  • Gaya Pegas

Gaya pegas merupakan suatu gaya yang dihasilkan dari pegas. Contoh gaya pegas: saat kita bermain ketapel.
  • Gaya Listrik

Gaya listrik merupakan suatu gaya yang dihasilkan oleh listrik. Contoh gaya listrik: saat kita menyalakan komputer, menyalakan televisi, menyalakan kipas angin,dll.

Sifat-sifat GAYA

1. Gaya dapat mengubah bentuk benda
Contohnya: Tanah liat yang dapat dijadikan berbagai bentuk dengn cara menekan-nekannya
2. Gaya dapat mengubah arah benda
Contohnya: saat kita bermain Bola Volly, ketika bola dipukul ke arah kita kemudian kita memukulnya, maka Bola tersebut berubah arah.
3. Gaya dapat membuat benda diam (tidak bergerak) menjadi bergerak
Contohnya: Meja yang semula diam (tidak bergerak), saat kita mendorongnya maka meja yang semula tidak bergerak menjadi bergerak akibat gaya dorongan yang kita lakukan.
4. Gaya dapat membuat benda yang bergerak menjadi tidak bergerak (diam)
Contohnya: Saat sebuah bola yang sedang menggelinding di lantai, kemudian kita menangkap bola tersebut, maka bola yang sebelumnya bergerak menjadi tidak bergerak.
5. Gaya dapat mengubah kecepatan gerak benda
Contohnya: Saat kita mengendarai Sepeda Motor yang sedang melaju, kemudian kita menginjak Rem dan akibatnya kecepatan Sepeda motor tersebut menjadi berkurang.
Kecepatan Gerak Sepeda Motor tersebut berubah, karena adanya Gaya Gesekan Kanvas Rem pada Bagian Cakram/tromol roda.
6. Besaran Gaya memiliki Satuan:
  • Newton (Satuan Internasonal atau SI)
  • Kgf
  • Kg.m/s²
  • dyne
  • lbf
  • g.cm/s²
7. Besar kecilnya Gaya dapat diukur dengan alat ukur yang disebut dengan Dinamo-Meter (Neraca Pegas).

Jenis-jenis Gaya

Terdapat beberapa Jenis Gaya, dan dibagi menjadi 2 kategori,
yakni Gaya Sentuh dan Gaya Tidak Sentuh
A. Gaya Sentuh
Gaya Sentuh adalah terjadinya Interaksi antara sumber gaya dengan benda yang menerima Gaya, dimana Sumber Gaya bersentuhan langsung dengan benda yang menerima Gaya tersebut.
Jenis-jenis Gaya Sentuh, antara lain:
1. Gaya Otot
Gaya Otot adalah suatu gaya yang berasal dari Otot Manusia maupun Hewan
Contohnya:
  • Kuda yang menarik Pedati
  • Manusia mengangkat suatu benda
2. Gaya Gesek
Gaya Gesek adalah suatu gaya yang terjadi dengan cara gesekan antara sumber Gaya dengan benda lain, dan Arah Gaya berlawanan dengan arah benda.
Contohnya:
  • Gergaji saat memotong Kayu
  • Kanvas rem dan bagian cakram/tromol sepeda motor
  • Ban mobil dengan Jalanan
3. Gaya Pegas
Gaya Pegas atau disebut juga Gaya Lenting pulih, adalah Gaya yang berasal dari adanya Regangan atau Rapatan suatu benda.
Contohnya:
  • Batu yang terlempar dari Ketapel
  • Anak panah yang melesat dari Busurnya
  • Ayunan Bayi yang dapat naik-turun karena adanya Pegas
B. Gaya Tak Sentuh
Gaya Tak Sentuh adalah terjadinya Interaksi antara sumber gaya dengan benda yang menerima Gaya, dimana Sumber Gaya tidak bersentuhan dengan benda yang menerima Gaya tersebut.
Jenis-jenis Gaya Tak Sentuh, antara lain:
1. Gaya Gravitasi
Gaya Gravitasi adalah Gaya yang dimiliki suatu benda untuk menarik benda lainnya kearah pusat benda tersebut, Salah satu contoh Gaya Gravitasi yang ada dibumi.
Gravitasi Bumi adalah Gaya yang dimiliki Bumi untuk menarik setiap benda yang berada di atasnya menuju pusat bumi.
Contohnya:
  • Bola yang dilempar keatas akan jatuh kebawah (ke Bumi)
  • Kita dapat berdiri di atas bumi ini, karena adanya Gaya Tarik Bumi (Gravitasi)
2. Gaya Magnet
Gaya Magnet adalah Gaya yang berupa Tarikan maupun Dorongan antara 2 buah benda yang bersifat magnet, Atau Tarikan dari benda bersifat Magnet terhadap benda lainnya yang berbahan logam.
Benda Magnet ada yang bersifat Permanen (Magnet Alam) dan ada pula yang bersifat sementara (Magnet Buatan).
Magnet selalu memiliki 2 kutub yang biasa disebut dengan Kutub Utara dan Kutub Selatan Magnet.
Contohnya:
  • Coba kamu ambil sebuah Magnet kemudian dekatkan dengan Paku, maka paku akan tertarik dan menempel pada Magnet.
  • Coba ambil dua buah magnet kemudian dekatkan masing-masing kutub magnet tersebut, jika terjadi gaya tarik menarik antara kedua Magnet, berarti Kutub yang didekatkan berbeda, namun jika terjadi gaya dorongan (Tolak menolak), berarti Kutub yang didekatkan adalah sama (sejenis).
3. Gaya Listrik
Gaya Listrik adalah Gaya yang timbul akibat adanya 2 buah benda yang berbeda muatan dalam jarak tertentu, tanpa adanya sentuhan (Kontak).
Contohnya:
  • Penggaris yang sebelumnya digosok pada rambut, kemudian dapat menarik potongan kertas.
  • Baling-baling Kipas Angin yang berputar saat dialiri listrik

Rumus-rumus Gaya

Resultan Gaya


Resultan gaya merupakan suatu penjumlahan dari gaya-gaya yang bekerja pada benda. Resultan gaya berlambangkan huruf R. Resultan gaya memiliki 2 jenis yang berbeda, yaitu:
1. Resultan Gaya Searah
Pada resultan gaya yang ini, gaya bekerja pada satu arah yang sama.
2. Resultan Gaya Berlawan Arah
Pada resultan gaya ini, gaya bekerja dengan arah dua yang berbeda atau berlawanan.

Saturday, February 2, 2019

CIRI CIRI MAKHLUK HIDUP

Pada kali ini kami akan membagikan salah satu materi mata pelajaran IPA (Biologi) tentang ciri khusus makhluk hidup. Untuk IPA kelas berapa, materi ciri makhluk hidup ini dipelajari, sangat menyesuaikan dengan kurikulum yang digunakan. Yang jelas sudah dimulai sejak IPA SD/MI dan dimatangkan di IPA SMP/MTs.

Namun, sebelum kita membahas lebih jauh lagi tentang apa saja ciri-ciri makhluk hidup, apa kalian sudah mengerti tentang apa yang dimaksud dengan makhluk hidup? Pertanyaan ini tidak bermaksud meremehkan pengetahuan anda tentang apa itu makhluk hidup, hanya saja untuk mengkonfirmasi. Kami khawatir, nanti kami jelaskan tentang ciri-ciri makhluk hidup, tapi tidak tahu tentang apa itu makhluk hidup.

Ciri-Ciri Khusus Makhluk Hidup

Jadi, yang dimaksud dengan makhluk hidup adalah suatu organisme yang dapat mempertahankan dirinya dari berbagai perubahan lingkungan dan dapat berkembangbiak untuk melestarikan jenisnya. Contoh makhluk hidup adalah mikroorganisme seperti bakteri, tumbuhan, hewan, dan manusia. Intinya, makhluk hidup adalah sesuatu yang mempunyai ciri-ciri tententu. Nah, ciri-ciri itulah yang akan menjadi bahasan kita kali ini, yaitu tentang ciri-ciri makhluk hidup.

Dengan mengetahui beberapa ciri-ciri makhluk hidup ini, kita jadi dapat menyimpulkan sendiri, apakah sesuatu itu termasuk makhluk hidup atau makhluk yang tidak hidup (mati). Secara umum, ciri-ciri yang ditemukan pada makhluk hidup adalah bernapas, bergerak, makan dan minum, tumbuh dan berkembang, berkembang biak, mengeluarkan zat sisa, peka terhadap rangsang, dan menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Berikut ini kita bahas satu persatu.

1.  Bernapas
Ciri-Ciri Makhluk Hidup Beserta Gambarnya

Ciri makhluk hidup yang pertama yaitu bernafas. Bernafas adalah proes menghirup udara yang di antaranya mengandung oksigen (O2) dan mengeluarkan udara dengan kandungan karbon dioksida (CO2) lebih besar dari yang dihirup. Pada umumnya manusia dan hewan bernafas dengan paru-paru melalui  hidung, ikan meskipun di dalam air juga bernafas menggunakan insang, tumbuhan juga bernafas melalui daunnya. Jika makhluk hidup tidak bisa bernafas, maka akan mati. Inilah ciri dari makhluk hidup yang paling mudah kita lihat.

2.  Memerlukan Makanan dan Minuman

Ciri-Ciri Makhluk Hidup Beserta Gambarnya

Ciri makhluk hidup yang kedua yaitu membutuhkan makanan dan minuman. Bisa anda bayangkan apa yang terjadi jika anda tidak makan dan minum seharian? Pasti akan lemas bukan. Jika dibiarkan, lama-kelamaan kita akan mati. Untuk contoh ciri makhluk hidup ini sudah cukup jelas ya. Contoh makanan manusia adalah roti, beras, buah-buahan, dan sebagainya. Contoh makanan hewan, ya tergantung hewannya, bisa makan rumput atau makan daging. Untuk makanan tumbuhan, salah satunya yaitu dengan cara menyerap nutrisi yang ada di dalam tanah.

3.  Bergerak
Ciri-Ciri Makhluk Hidup Beserta Gambarnya

Untuk ciri makhluk hidup yang ketiga yaitu bergerak. Setiap makhluk hidup pasti bergerak. Hanya benda mati yang tida bergerak. Bahkan tumbuhan pun juga berberak. Kamu dapat berjalan, berlari, berenang, dan menggerakkan tangan. Itu merupakan ciri bergerak. Tubuhmu dapat melakukan aktivitas karena memiliki sistem gerak. Sistem gerak terdiri atas tulang, sendi, dan otot. Ketiganya bekerja sama membentuk sistem gerak.

4.  Tumbuh dan Berkembang
Ciri-Ciri Makhluk Hidup Beserta Gambarnya

Nah, ciri makhluk hidup yang selanjutnya yaitu tumbuh dan berkembang. Perhatikan tubuhmu, samakah tinggi dan massa tubuhmu sekarang dengan tinggi dan massa tubuhmu waktu masih kecil? Tentu saja tidak sama. Tinggi dan massa tubuhmu akan bertambah seiring pertambahan usia. Proses inilah yang disebut dengan tumbuh. Hewan juga mengalami hal yang sama. Kupu-kupu bertelur, telur tersebut kemudian menetas menjadi ulat, lalu menjadi kepompong, kepompong berubah bentuk menjadi kupu-kupu muda, dan akhirnya berkembang menjadi kupu-kupu dewasa. Tidak ada mahkluk hidup yang tidak mengalami pertumbuhan dan perkembangan.

5.  Berkembang Biak (Reproduksi)
Ciri-Ciri Makhluk Hidup Beserta Gambarnya

Ciri makhluk hidup yang selanjutnya adalah berkembang biak atau reproduksi. Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan. Berkembang biak bertujuan untuk melestarikan keturunan agar tidak punah. Sebagai contoh kamu lahir dari ayah dan ibu. Ayah dan ibumu masing-masing juga mempunyai orangtua yang kamu panggil kakek dan nenek, dan seterusnya.

6.  Peka terhadap Rangsang
Ciri-Ciri Makhluk Hidup Beserta Gambarnya

Bagaimanakah  reaksi  kamu  jika  tiba-tiba  ada  sorot  lampu  yang  sangat terang masuk ke mata? Tentu secara spontan kamu akan segera menutup kelopak mata. Dari contoh itu menunjukkan bahwa manusia mempunyai kemampuan untuk memberikan tanggapan terhadap rangsangan yang diterima. Kemampuan menanggapi rangsangan disebut irritabilitas. Tidak terkecuali dengan hewan dan tumbuhan. Contoh tumbuhan dengan ciri peka terhadap rangsang adalah mengatupnya daun putri malu ketika disentuh.

7.   Menyesuaikan Diri terhadap Lingkungan (Adaptasi)
Ciri-Ciri Makhluk Hidup Beserta Gambarnya

Ciri makhluk hidup yang ketujuh yaitu mempunyai kemampuan adaptasi, yaitu kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan. Contohnya tumbuhan yang hidup di tempat basah mempunyai daun lebar dan tipis, sedangkan tumbuhan yang hidup di tempat kering mempunyai daun yang sempit dan tebal, sedangkan

8. Mengeluarkan Zat-zat Sisa (Ekskresi)
Ciri-Ciri Makhluk Hidup Beserta Gambarnya

Setiap makhluk hidup pasti mengeluarkan zat sisa yang bisa berbahaya dan meracuni tubuhnya, tidak terkecuali manusia. Organ ekskresi manusia antara lain paru-paru, ginjal, kulit, dan anus. Kulit mengeluarkan zat sisa berbentuk keringat yang tersusun atas air, urea, dan garam. Paru-paru mengeluarkan zat sisa yang berbentuk gas karbon dioksida dan uap air. Ginjal mengelurkan zat sisa berupa urin. Sedangkan yang paling akhir yaitu Anus yang berfungsi untuk mengeluarkan feses.

Untuk hewan melakukan ekskresi dengan cara yang sama seperti manusia. Sedangkan untuk tumbuhan mengeluaran zat sisa berupa gas oksigen melalui bagian stomata dan lentisel.

9. Melakukan Metabolisme
Ciri-Ciri Makhluk Hidup Beserta Gambarnya

Ciri khusus makhluk hidup selanjutnya yaitu makhluk hidup melakukan metabolisme. Metabolisme adalah proses kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup, antara lain sistem pernapasan dan ekskresi. Pada sistem pernapasan tumbuhan, gas karbon dioksida dan air dipakai dalam proses kimia berupa fotosintesis. Manusia dan hewan melakukan metabolisme untuk menghasilkan energi yang dapat digunakan untuk melakukan reproduksi, perkembangan, pertumbuhan, dan bergerak.

10. Memerlukan Suhu Tertentu

Untuk ciri makhluk hidup yang terakhir yaitu setiap mkhluk hidup membutuhkan suhu tertentu untuk hidup. Mengapa tertentu, karena tidak semua makhluk hidup dapat bertahan pada suhu yang sama. Contohnya jenis bakteri dapat bertahan sampai suhu 80 derajat, ikan dapat hidup pada air yang bersuhu antara 5 -30 derajat celcius. Adapun tumbuhan dapat hidup baik antara suhu 0 sampai 43 derajat celcius.