Kata media berasal dari bahasa latin Medoe yaitu bentuk jamak dari medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Association of Education and Communication Technology di Amerika mendefinisakan media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan. Sementara Asosiasi Pendidikan Nasional memberikan pengertian media sebagai bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio visual serta peralatanya. Dari dua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat bagi penerima pesan.
Pengertian belajar secara umum adalah proses belajar dari tidak tahu menjadi tahu. Belajar adalah suatu usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. Sedangkan proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung dalam suatu sistem dan media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen dalam sistem pembelajaran (Daryanto : 2010)
Gambar 1. Posisi Media dalam Sistem Pembelajaran (Daryanto : 2010)
Pengembangan media pembelajaran hendaknya diupayakan untuk memanfaatkan kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh media tersebut dan berusaha menghindari hambatan-hambatan yang mungkin muncul dalam proses pembelajaran. Secara rinci Daryanto (2010) menyebutkan fungsi-fungsi media dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut :
(1). Menyaksikan benda yang ada atau peristiwa yang terjadi pada masa lampau.
(2). Mengamati benda/peristiwa yang sukar dikunjungim baik karena jaraknya jauhm berbahaya atau terlarang.
(3). Memperoleh gambaran yang jelas tentang benda/hal-hal yang sukar diamari secara langsung karena ukurannya yang tidak memungkinkan, baik karena terlalu besar atau terlalu kecil.
(4). Mendengar suara yang sukar ditangkap dengan telinga secara langsung.
(5). Mengamati peristiwa-peristiwa yang jarang terjadi atau berbahaya untuk didekati.
(6). Dapat melaihat secara lambat gerakan-gerakan yang berlangsung secara cepat atau sebaliknya melihat secara cepat suatu proses yang berlangsung secara lambat.
(7). Melihat ringkasan dari suatu rangkaian pengamatan yang panjang dan lama.
(8). Dapat menjangkau audien yang besar jumlahnya dan mengamati suatu obyek secara serempak.
(9). Dapat belajar sesuai dengan kemampuan, minat dan temponya masing-masing. Dengn modul atau pengajaran berprograma, siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan, kesempatan dan kecepatan asing-masing.
B. MULTIMEDIA
Multimedia adalah perpaduan antara teks, grafik, sound, animasi, dan video untuk menyampaikan pesan kepada publik (Romi Satria Wahono, 2008).
Menurut Yoga Permana Wijaya (2010), beberapa pakar mengartikan multimedia sebagai berikut :
1). Multimedia secara umum merupakan kombinasi 3 element yaitu suara, gambar dan teks (Mc Cormick,1996)
2). Multimedia adalah kombinasi dari paling sedikit 2 media input atau output dari data,media ini dapat audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik, dan gambar (Turban dkk, 2002)
3). Multimedia merupakan alat yang dapat menciptakan prestasi yang dinamis dan intraktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio dan gambar video (Robin dan Linda, 2001)
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, Yoga Permana Wijaya (2010) menyimpulkan bahwa multimedia merupakan perpaduan antara berbagai media (format file) yang berupa teks, gambar (vektor atau bitmap), grafik, sound, animasi, video, interaksi, dan lain-lain. yang telah dikemas menjadi file digital (komputerisasi), digunakan untuk menyampaikan pesan kepada publik.
Pemanfaatan multimedia sangatlah banyak, diantaranya adalah untuk media pembelajaran, games, film, medis, militer, bisnis, desain, arsitektur, olah raga, iklan/promosi, dan lain-lain. Bila pengguna mendapatkan keleluasaan dalam mengontrol multimedia tersebut, maka multimedia tersebut dapat dikatakan interaktif.
Berdasarkan beberapa definisi tentang multimedia tersebut, elemen-elemen multimedia adalah sebagai berikut :
1). Teks
Teks merupakan bentuk media yang paling umum digunakan dalam menyajikan informasi untuk menjelaskan bahasa lisan. Teks dapat disajikan dengan berbagai bentuk huruf (font) maupun ukurannya.
2). Audio
Audio atau medium yang berbasis suara adalah segala sesuatu yang bisa didengar dengan menggunakan indera pendengaran. Contoh elemen audiao dalam multimedia antara lain lagu, narasi, sound effect.
3). Grafik ( image )
Grafik adalah suatu medium berbasis visual. Secara umum image atau grafik berarti still image (gambar tetap). Contoh dari elemen berbentuk image adalah foto, gambar digital, lukisan dan poster. Gambar yang disajikan pada komputer disimpan dalam bentuk bitmap atau vektor.
4). Animasi
Animasi merupakan rangkaian gambar yang disusun dan dimainkan secara berurutan. Suatu adegan yang tidak mungkin dilakukan secara live dapat diwujudkan dengan teknik animasi yaitu suatu teknik untuk membuat gambar diam menjadi gambar yang bergerak.
5). Video
Video menyediakan sumber daya yang kaya dan hidup bagi aplikasi multimedia. Ada 4 macam video yang dapat digunakan sebagai objek link dalam aplikasi multimedia: live video feed, video tape, video disk dan digital video.
C. MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF
Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya (Daryanto : 2010). Contoh multimedia interaktif adalah pembelajaran interaktif, aplikasi game, dan lain-lain. Apabila multimedia pembelajaran dipilih, dikembangkan dan digunakan secara tepat dan baik, akan memberi manfaat yang sangat besar bagi guru dan peserta didik. Secara umum manfaat yang dapat diperoleh adalah proses pembelajaran menjadi lebih menarik, lebih interaktif, jumlah waktu pembelajaran dapat dikurangi, kualitas belajar peserta didik dapat ditingkatkan dan proses pembelajaran dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, serta sikap belajar peserta didik dapat ditingkatkan.
Menurut Daryanto (2010), multimedia pembelajaran mempunyai karakteristik sebagai berikut :
(1). Memiliki lebih dari satu media yang konvergen, misalnya menggabungkan unsur audio dan visual.
(2). Bersifat interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan untuk mengakomodasikan respon pengguna.
(3). Bersifat mandiri, dalam arti memberi kemudahan dan kelengkapan isi sedemikian rupa sehingga pengguna bisa menggunakan tanpa bantuan orang lain.
Selain memenuhi karakteristik tersebut, multimedia pembelajaran sebaiknya juga memmenuhi fungsi sebagai berikut :
a. Mampu memperkuat respon pengguna secepatnya dan sesering mungkin.
b. Mampu memberikan kesempatan kepada siswa (pengguna) untuk mengontrol laju kecepatan belajarnya sendiri.
c. Mmperhatikan bahwa siswa mengikuti suatu urutan yang jelas dan dikendalikan.
Multimedia pembelajaran mempunyai beberapa model dalam penyajiannya. Daryanto (2010) mengelompokkan multimedia pembelajaran dalam beberapa macam model atau format, yuitu :
1. Tutorial
Model ini merupakan multimedia pembelajaran yang dalam penyampaian materinya dilakukan secara tutorial, sebagaimana layaknya tutorial yang dilakukan oleh guru atau instruktur. Informasi yang berisi suatu konsep disajikan dengan teks, gambar, animasi dan grafik.
Pada saat yang tepat, yaitu ketika dianggap bahwa pengguna telah membaca, menginterpretasikan dan menyerap konsep itu, diajukan serangkaian pertanyaan atau tugas. Jika jawaban atau respon pengguna benar, kemudian dilanjutkan dengan materi berikutnya. Demikian juga sebaliknya jika jawaban pengguna salah, maka dapat dilakukan remedial. Kemudian pada bagian akhir akan diberikan serangkaian pertanyaan yang merupakan tes untuk mengukur tingkat pemahaman pengguna atas konsep atau materi yang disampaikan.
2. Drill dan Practise
Model atau format ini dimaksudkan untuk melatih pengguna sehingga mempunyai kemahiran di dalam suatu keterampilan atau memperkuat penguasaan terhadap suatu materi atau konsep. Multimedia pembelajaran ini juga menyediakan serangkaian pertanyaan yang ditampilkan secara acak, sehingga setiap kali digunakan maka soal atau pertanyaan yang tampil akan selalu berbeda, atau paling tidak dalam kombinasi yang berbeda.
Program ini juga dilengkapi dengan jawaban yang benar, lengkap dengan penjelasannya sehingga diharapkan pengguna akan bisa pula memahami suatu konsep tertentu. Pada bagian akhir, pengguna bisa melihat skor akhir yang dicapai, sebagai indikator untuk mengukur tingkat keberhasilan dalam menjawab soal-soal yang diajukan.
3. Simulasi
Multimedia pembelajaran dengan Model atau format ini mencoba menyamai proses dinamis yang terjadi di dunia nyata, misalnya mensimulasikan pesawat terbang, dimana pengguna seolah-olah melakukan aktifitas menerbangkan pesawat terbang, menjalankan usaha kecil, atau pengendalian pembangkit listrik tenaga nuklir, dan lain-lain. Pada dfasarnya format model ini mencoba memberikan pengalaman masalah dunia nyata yang biasanya berhubungan dengan suatu resiko, pesawat yang akan jatuh atau menabrak, perusahaan yang akan bangkrut, atau terjadi malapetaka nuklir.
4. Percobaan atau EksperimenModel atau format ini mirip dengan simulasi, namun lebih ditujukan pada kegiatan-kegiatan yang bersifat eksperimen, seperti kegiatan praktikum di laboratorium IPA, bilogi atau kimia. Program multimedia pembelajaran ini menyediakan serangkaian peralatan dan bahan, kemudian pengguna bisa melakukan percobaan sesuai dengan petunjuk dan kemudian mengembangkan percobaan-percobaan lain berdasarkan petunjuk tersebut. Diharapkan pada akhirnya pengguna dapat menjelaskan suatu konsep atau fenomena tertentu berdasarkan percobaan yang dilakukan secara maya tersebut.
5. Permainan atau Game
Permainan dalam model atau format ini tentu saja tetap mengacu pada proses pembelajaran dan dengan program multimedia diharapkan terjadi aktifitas belajar sambil bermain. Dengan demikian pengguna tidak merasa bahwa mereka sesungguhnya sedang belajar. Program ini biasanya disebut sebagai Game Education.
6. Kombinasi Berbagai Model
Manfaat secara maksimal dari multimedia pembelajaran dapat dicapai dengan mengkombinasikan beberapa model multimedia pembelajaran dalam satu program. Kelebihan dari tiap-tiap model yang bervarisi tersebut dapat disatukan dalam satu program multimedia pembelajaran. Model yang solid dan seringkali digunakan adalah model tutorial untuk mengajarkan konsep dan pengetahuan dasar, kemudian menggunakan model simulasi untuk memperkuatnya serta dapat mengaplikasikanya pengetahuan yang diperoleh.
Gambar 2. Berbagai Model Media Pembelajaran
Media pembelajaran berbasis multimedia haruslah mudah digunakan dan memuat navigasi-navigasi sederhana yang memudahkan pengguna. Selain itu harus menarik agar dapat merangsang pengguna tertarik untuk menjelajah seluruh isi program, sehingga seluruh materi pembelajaran yang terkandung di dalamnya dapat terserap dengan baik. Materi pembelajaran yang terkandung di dalamnya juga harus disesuaikan dengan kebutuhan pengguna, sesuai dengan kurikulum dan mengandung banyak manfaat. Program multimedia pembelajaran juga harus mudah di-install pada komputer, serta tidak memerlukan media penyimpanan lain dalam menjalankannya. Dengan kemudahan tersebut membuat pengguna merasa lebih praktis dan penyebarannya akan lebih luas.
Mei 2012
Sukasmo
DAFTAR PUSTAKA
Daryanto, Media Pembelajaran Peranannya Sangat Penting dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran, Gava Media, Yogyakarta, 2010
Wahono, Romi Satria, Multimedia Pembelajaran: Pengantar dan Teknik Pengembangan http://www.romisatriawahono.net, diunduh pada 23 Oktober 2010
Wijaya, Yoga Permana, Pengertian Multimedia Interaktif, http://yogapw.wordpress.com/2010/01/26/pengertian-multimedia-interaktif, diunduh pada 19 April 2011.