Friday, July 6, 2012

Gangguan pada Sistem Pencernaan


Gangguan pada Sistem Pencernaan
1)  Penyakit maag atau tukak lambung (gastritis)
Penyakit ini dapat disebabkan oleh berbagai keadaan yang mengaktifkan rangsangan dinding permukaan lambung secara terus menerus, akhirnya pengeluaran asam lambung semakin meningkat,
terutama pada keadaan emosi terganggu, pikiran tegang, dan sering terlambat makan. Menurut Warren (1983), sakit maag dapat  juga disebabkan oleh bakteri berbentuk spiral yang disebut  Helicobacterpyoli (HP). Infeksi HP merupakan penyebab utama penyakit tukak lambung yang dialami oleh 5 -10% penduduk dunia.
2)  Kanker lambung
Penyebab kanker lambung diduga ada hubungannya dengan jenis makanan yang dimakan. Bahan makanan yang saat ini diduga menjadi pemicu timbulnya kanker adalah bahan makanan yang mengandung nitrat misalnya acar, daging dan ikan yang dikeringkan dengan pengasapan atau ikan dan cumi yang diasinkan. Disamping itu bahan makanan awetan yang banyak mengandung zat aditif (tambahan) buatan yang berupa pewarna, pengawet, penyedap, pengembang, pemutih, pemberi aroma dll.
3)  Apendisitis akut (radang umbai cacing atau usus buntu)
Penyebab utama penyakit ini adalah terlukanya permukaan umbai cacing yang diikuti oleh infeksi bakteri. Pada kebanyakan kasus didahului oleh ulserasi (borok) yang diperkirakan disebabkan oleh virus. Obstruksi lebih sering disebabkan oleh batu, tumor, cacing atau parasit lain, infeksi virus, atau biji-bijian yang keras seperti biji jambu dan biji yang mengakibatkan pembengkakan jaringan limfoid.
4)  Penyakit kolera
Penyakit kolera  disebabkan  oleh bakteri vibrio kolera. Masa inkubasinya berkisar antara 1-5 hari. Penularan dapat terjadi melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi bibit penyakit. Gejala penyakit berupa muntah dan diare
5)  Penyakit tifus, paratifus, dan disentri
Penyakit tipus disebabkan oleh bakteri  Samonella typhosa,  para tifus disebabkan oleh bakteri  Salmonella paratyphosa, disentri basildisebabkan oleh bakteri Shigella dysentriae, sedangkan disentri amuba disebabkan oleh  Entamoeba histolityca. Penderita penyakit tifus dan para-tifus memperlihatkan gejala-gejala antara lain demam dengan suhu yang tinggi, buang air besar  tidak teratur, atau diare. Adapun gejala penyakit disentri antara lain diare disertai dengan lendir berwarna putih, kadang-kadang disertai darah.
6)  Konstipasi atau sembelit
Jika pada diare tinja tidak dapat disimpan dalam waktu yang cukup untuk menyerap kelebihan air di dalam usus besar, tetapi  pada sembelit terjadi kondisi yang sebaliknya. Sembelit terjadi karena tinja tersimpan dalam usus besar dalam waktu yang lama, oleh karena itu penyerapan air terlalu banyak sehingga menyebabkan tinja menjadi keras dan kering. Hal ini  akan membuat proses pengeluaran tinja menjadi sangat sulit dan menyakitkan.
7)  Penyakit hati
Penyakit yang biasanya menyerang hati kita diantaranya adalah Hepatitis C, sirosis dan kanker hati. Penyakit Hepatitis C adalah penyakit hati yang disebabkan oleh  virus Hepatitis C. 15% dari kasus infeksi Hepatitis C adalah akut, artinya secara otomatis tubuh dapat menyembuhkan diri sendiri dan tidak ada konsekwensinya. Namun 85% dari kasus infeksi Hepatitis C dapat menjadi kronis (suatu penyakit dikatakan kronis bila menetap lebih dari 6 bulan) dan secara perlahan selama bertahun-tahun terjadi kerusakan hati. Saat hati menjadi rusak, hati tersebut akan memperbaiki diri sendiri dengan membentuk jaringan parut. Semakin banyak parut, maka hati akan semakin keras, sehingga, bisa terjadi pengerasan hati atau disebut sirosis. Struktur sel hati mulai pecah, sehingga hati tidak lagi berfungsi normal. Stadium akhir penyakit hati adalah kanker hati. Sekitar sepertiga kanker hati disebabkan oleh Hepatitis C. Hepatitis C yang menjadi kanker hati terus meningkat di seluruh dunia. Selain karena infeksi penyakit, kerusakan hati    dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut:
a)  Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang
b)  Tidak buang air di pagi hari.
c)  Pola makan yang terlalu berlebihan.
d)  Tidak makan pagi.
e)  Terlalu banyak mengkonsumsi obat-obatan.
f)  Terlalu banyak mengkonsumsi bahan pengawet, zat tambahan, zat pewarna, pemanis buatan.
g)  Minyak goreng yang tidak sehat.
h)  Mengkonsumsi masakan mentah atau sangat matang juga menambah beban hati.

0 comments:

Post a Comment