Gangguan pada Sistem Pencernaan
1) Penyakit maag atau tukak lambung (gastritis)
Penyakit ini dapat disebabkan oleh berbagai keadaan yang mengaktifkan
rangsangan dinding permukaan lambung secara terus menerus, akhirnya pengeluaran
asam lambung semakin meningkat,
terutama pada keadaan emosi
terganggu, pikiran tegang, dan sering terlambat makan. Menurut Warren (1983),
sakit maag dapat juga disebabkan oleh
bakteri berbentuk spiral yang disebut
Helicobacterpyoli (HP). Infeksi HP merupakan penyebab utama penyakit
tukak lambung yang dialami oleh 5 -10% penduduk dunia.
2) Kanker lambung
Penyebab kanker lambung diduga
ada hubungannya dengan jenis makanan yang dimakan. Bahan makanan yang saat ini
diduga menjadi pemicu timbulnya kanker adalah bahan makanan yang mengandung nitrat
misalnya acar, daging dan ikan yang dikeringkan dengan pengasapan atau ikan dan
cumi yang diasinkan. Disamping itu bahan makanan awetan yang banyak mengandung
zat aditif (tambahan) buatan yang berupa pewarna, pengawet, penyedap,
pengembang, pemutih, pemberi aroma dll.
3) Apendisitis akut (radang umbai cacing atau
usus buntu)
Penyebab utama penyakit ini
adalah terlukanya permukaan umbai cacing yang diikuti oleh infeksi bakteri.
Pada kebanyakan kasus didahului oleh ulserasi (borok) yang diperkirakan
disebabkan oleh virus. Obstruksi lebih sering disebabkan oleh batu, tumor,
cacing atau parasit lain, infeksi virus, atau biji-bijian yang keras seperti
biji jambu dan biji yang mengakibatkan pembengkakan jaringan limfoid.
4) Penyakit kolera
Penyakit kolera disebabkan
oleh bakteri vibrio kolera. Masa inkubasinya berkisar antara 1-5 hari.
Penularan dapat terjadi melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi bibit
penyakit. Gejala penyakit berupa muntah dan diare
5) Penyakit tifus, paratifus, dan disentri
Penyakit tipus disebabkan oleh
bakteri Samonella typhosa, para tifus disebabkan oleh bakteri Salmonella paratyphosa, disentri basildisebabkan
oleh bakteri Shigella dysentriae, sedangkan disentri amuba disebabkan oleh Entamoeba histolityca. Penderita penyakit
tifus dan para-tifus memperlihatkan gejala-gejala antara lain demam dengan suhu
yang tinggi, buang air besar tidak
teratur, atau diare. Adapun gejala penyakit disentri antara lain diare disertai
dengan lendir berwarna putih, kadang-kadang disertai darah.
6) Konstipasi atau sembelit
Jika pada diare tinja tidak dapat
disimpan dalam waktu yang cukup untuk menyerap kelebihan air di dalam usus
besar, tetapi pada sembelit terjadi
kondisi yang sebaliknya. Sembelit terjadi karena tinja tersimpan dalam usus
besar dalam waktu yang lama, oleh karena itu penyerapan air terlalu banyak
sehingga menyebabkan tinja menjadi keras dan kering. Hal ini akan membuat proses pengeluaran tinja menjadi
sangat sulit dan menyakitkan.
7) Penyakit hati
Penyakit yang biasanya menyerang
hati kita diantaranya adalah Hepatitis C, sirosis dan kanker hati. Penyakit
Hepatitis C adalah penyakit hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis C. 15% dari kasus infeksi
Hepatitis C adalah akut, artinya secara otomatis tubuh dapat menyembuhkan diri
sendiri dan tidak ada konsekwensinya. Namun 85% dari kasus infeksi Hepatitis C
dapat menjadi kronis (suatu penyakit dikatakan kronis bila menetap lebih dari 6
bulan) dan secara perlahan selama bertahun-tahun terjadi kerusakan hati. Saat
hati menjadi rusak, hati tersebut akan memperbaiki diri sendiri dengan
membentuk jaringan parut. Semakin banyak parut, maka hati akan semakin keras,
sehingga, bisa terjadi pengerasan hati atau disebut sirosis. Struktur sel hati
mulai pecah, sehingga hati tidak lagi berfungsi normal. Stadium akhir penyakit hati
adalah kanker hati. Sekitar sepertiga kanker hati disebabkan oleh Hepatitis C.
Hepatitis C yang menjadi kanker hati terus meningkat di seluruh dunia. Selain
karena infeksi penyakit, kerusakan hati
dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut:
a) Tidur terlalu malam dan
bangun terlalu siang
b) Tidak buang air di pagi
hari.
c) Pola makan yang terlalu
berlebihan.
d) Tidak makan pagi.
e) Terlalu banyak mengkonsumsi
obat-obatan.
f) Terlalu banyak mengkonsumsi
bahan pengawet, zat tambahan, zat pewarna, pemanis buatan.
g) Minyak goreng yang tidak sehat.
h) Mengkonsumsi masakan mentah atau sangat
matang juga menambah beban hati.
0 comments:
Post a Comment