Saturday, April 18, 2009

Isu Hangat

Saat ini isu yang masih hangat dibicarakan antar Guru di seluruh Indonesia adalah mengenai Sertifikasi
- Apa saja yang harus dipersiapkan?
- Bagaimana menghitung skornya?
- Siapa yang menilai?
- Siapa yang mengeluarkan sertifikat?
- Bagaimana untuk yang tidak lulus sertifikasi?
- Apakah harus ikut DPG (Diklat Pelatihan Guru)?
- Berapa lama DPG dilangsungkan?
- Dimana DPG diadakan?
- Kapan sertifikat dikeluarkan?
- Kapan tunjangan yang lulus sertifikasi diterima?
Mungkin Anda masih bisa menambahkan atau punya pertanyaan lainnya seputar sertifikasi.
Menurut petinggi di Ditjen PMPTK, proses sertifikasi guru di Indonesia yang direncanakan berlangsung 10 tahun akan bisa diselesaikan dalam waktu lima tahun, mengingat komposisi guru yang berijazah S1. Oleh sebab itu Anda tak perlu khawatir akan terlalu lama menunggu untuk sertifikasi, santai Saja … jika persyaratan terpenuhi anda pasti lulus, kalupun tidak … ikut pelatihan, dan lulus juga akhirnya, karena pada dasarnya ini bagian udaha pemerintah menaikkan tingkat kesejahteraan pendidik di negeri ini agar lebih jadi warga terhormat dan terdorong untuk mampu bekerja lebih profesional.
Apakah Anda termasuk kelompok yang sudah lulus sertifikasi? Selamat … !
Setelah sertifikasi, lalu apa? Menurut Drs. Karnadi, M.Si, Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan UNJ mengungkapkan beberapa alternatif yang dapat dilakukan untuk terus meningkatkan kualitas guru, diantaranya:
1. Pendidikan Profesi.
Masih banyak guru di Indonesia yang mengajar materi pelajaran tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya, atau guru yang masih lemah dalam penguasaan materi yang diajarkan. Oleh sebeb itu perlu terus diupayakan peningkatan penguasaan guru terhadap materi yang diajarkan, disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang terjadi di dunia.Pelatihan, workshop atau up grading harus dilakukan oleh Dinas Pendidikan, PKG, Sanggar, MGMP dan lembaga lainnya.
2. Pendidikan Ketenagaan.
Guru harus didorong untuk berinteraksi dengan teman se profesi atau fihak-fihak lain agar saling bertukar pengalaman praktis yang dilakukan sehingga terjadi sosialisasi metode atau cara serta pengalaman dan mendapatkan umpan baik untuk lebih menyempurnakan pengalaman yang sudah dilakukan.Kegiatan ini dapat dilakukan oleh Dinas Pendidikan, PKG, Sanggar, MGMP dan lembaga lainnya.
3. Peningkatan Kesejahteraan.
Kesejahteraan guru tak hanya berupa gaji, insentif dan lainnya yang bersifat materi. Tatapi mencakup pemberian penghargaan profesi guru, misalnya jaminan kesehatan, jaminan hari tua, atau pemberian penghargaan dan fasilitas kepada guru. Mungkin Anda ingat Garuda pernah memberikan discount untuk pembeli tiket penerbangan kepada anggota PGRI, kedepan Pemerintah akan mendorong mitra atau perusahaan swasta untuk memberiakan apresiasi atau penghargaan terhadap guru; misalnya discount belanja buku atau alat-alat IT dan lainnya.
Nah … setelah Anda lulus sertifikasi … LALU? … Selamat berjuang saudaraku.

Related Posts:

  • Kurikulum kita akan ditambah Sudah mendengar berita jika jam belajar di sekolah akan ditambah belum? Memang benar, rencananya Kemendikbud akan mengeluarkan kebijakan baru bersamaan dengan kurikulum pendidikan yang baru disusun. Alasannya, ni… Read More
  • Perbandingan Skala Termometer Supaya suhu suatu benda dapat diukur dengan menggunakan termometer hingga diketahui nilainya, maka dinding kaca termometer diberi skala dengan cara menandai titik-titik tertentu pada kaca. Setelah itu masing-masing titik t… Read More
  • Virus ada yang bermanfaat bagi manusia, ada pula yang menimbulkan kerugian. 1. Virus yang menguntungkan A.  Membuat Antitoksin     Ke dalam DNA virus digabungkan DNA (gen) lain yang menguntungkan, sehingga sifat yang menguntungkan ini dimiliki oleh bakteri yang diinf… Read More
  • Planetarium Taman Pintar Yogyakarta Sudah Dibuka Yogyakarta --- Peningkatan kecintaan terhadap mata pelajaran sains yang mudah dan menyenangkan dapat dilakukan dengan berbagai hal. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan planetarium sebagai sarana pembelajara… Read More
  • Situasi Keluarga Menurut Danuri (1996:15-17) situasi dalam keluarga dapat dibedakan menjadi enam tipe yaitu: (a) keluarga yang sibuk, (b) keluarga yang lemah wibawa, (c) keluarga yang tegang (d) keluarga yang retak, (e) keluarga yang pam… Read More

0 comments:

Post a Comment