Saturday, June 16, 2012

Contoh PTK Matematika


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Matematika menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (2003:6) merupakan suatu bahan kajian yang memiliki objek abstrak dan dibangun melalui melalui proses penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya sehingga keterkaitan antar konsep dalam matematika bersifat sangat kuat dan jelas.
Dalam pembelajaran matematika agar mudah dimengerti oleh siswa, proses penalaran induktif dapat dilakukan pada awal pembelajaran dan kemudian dilanjutkan dengan proses penalaran deduktif untuk menguatkan pemahaman yang sudah dimiliki oleh siswa.
Pengajaran menurut Rohani (2004:4) merupakan perpaduan dari dua aktivitas, yaitu aktivitas mengajar dan aktivitas belajar. Pengajaran matematika akan bisa disebut berjalan dan berhasil dengan baik, manakala ia mampu mengubah diri peserta didik selama ia terlibat di dalam proses pengajaran itu, dan dapat dirasakan manfaatnya secara langsung.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua pihak dapat memperoleh informasi dengan melimpah, cepat dan mudah dari berbagai sumber dan tempat di dunia. Selain perkembangan yang pesat, perubahan juga terjadi dengan cepat. Karenanya diperlukan kemampuan untuk memperoleh, dan mengelola dan memanfaatkan informasi untuk bertahan pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti dan kompetitif.
Kemampuan ini membutuhkan pemikiran, antara lain berpikir sistematis, logis, kritis yang dapat dikembangkan melalui pembelajaran matematika, agar siswa dapat berpikir secara sistematis, logis, berpikir abstrak, menggunakan matematika dalam pemecahan masalah, serta melakukan komunikasi dengan menggunakan simbol, tabel, grafik dan diagram yang dikembangkan melalui pembelajaran yang dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan.
Pembelajaran matematika memerlukan media yang sesuai, karena menurut Mulyasa (2005a:47) suatu faktor yang menyebabkan rendahnya kualitas pembelajaran antara lain belum dimanfaatkannya sumber belajar secara maksimal, baik oleh guru maupun oleh peserta didik. Menurut Djamarah (2002:136) bahan ajar merupakan wahana penyalur informasi belajar.
Menurut Suharta (2001:1) dalam pembelajaran matematika selama ini, dunia nyata hanya dijadikan tempat mengaplikasikan konsep. Siswa mengalami kesulitan belajar matematika di kelas. Akibatnya, siswa kurang menghayati atau memahami konsep-konsep matematika, dan siswa mengalami kesulitan untuk mengaplikasikan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran matematika di kelas ditekankan pada keterkaitan antara konsep-konsep matematika dengan pengalaman anak sehari-hari. Selain itu, perlu menerapkan kembali konsep matematika yang telah dimiliki anak pada kehidupan sehari-hari atau pada bidang lain sangat penting dilakukan.
Oleh karena itu peneliti mengajukan penelitian dengan judul Peningkatan Prestasi Belajar Bangun Ruang Melalui Penggunaan Media Benda Asli Siswa Kelas IX SMP Al Muslim Waru Sidoarjo.
B. Perumusan Masalah
Permasalahan mendasar dalam penelitian ini adalah sebagian besar siswa kelas IX SMP Al Muslim Waru Sidoarjo kurang memahami konsep bangun ruang.
Bertitik tolak dari uraian di atas, maka dirumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
Apakah penggunaan media benda asli dapat meningkatkan prestasi belajar bangun ruang siswa kelas IX SMP Al Muslim Waru Sidoarjo?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
Untuk mengetahui apakah penggunaan media benda asli dapat meningkatkan prestasi belajar bangun ruang siswa kelas IX SMP Al Muslim Waru Sidoarjo.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:
a. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan untuk meningkatkan proses pembelajaran pada materi bangun ruang kelas IX SMP Al Muslim Waru Sidoarjo
b. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam melakukan penelitian yang sejenis.
c. Bagi kepala sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam membuat kebijakan tentang peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah, melalui pelatihan bagi guru tentang media pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
d. Bagi siswa, penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan keaktifan dalam proses pembelajaran dengan mempergunakan media pembelajaran benda asli, karena suasana pembelajaran menyenangkan, motivasi belajar siswa meningkat, sehingga pada akhirnya akan meningkatkan prestasi belajar siswa.
E. Ruang Lingkup dan Keterbatasan
Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah hanya pada materi matematika pada konsep bangun ruang. Materi tersebut merupakan materi pada mata pelajaran matematika Kelas IX semester gasal pada kurikulum 2004 (Kurikulum Berbasis Kompetensi).
Penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan sebanyak 3 siklus, di mana pada setiap siklusnya terdiri dari 4 tahapan , yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting)
F. Definisi Operasional
Pada penelitian ini definisi operasionalnya adalah:
a. Prestasi belajar bangun ruang adalah hasil yang dicapai seseorang di dalam proses belajar mengajar pada materi bangun ruang setelah diadakan evaluasi
b. Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
c. Media benda asli adalah benda yang sebenarnya yang dapat diamati secara langsung oleh panca indera dengan cara melihat, mengamati, dan memegangnya secara langsung tanpa melalui alat bantu.
"Untuk lebih jelas dan komplit dari contoh PTK Matematika diatas,silahkan bisa didownload di 

0 comments:

Post a Comment