BAHAYA FLU BABI
Flu babi yang menular ke manusia berpotensi berkembang di Indonesia. Namun, hampir dapat dipastikan keganasan flu babi Meksiko di bawah flu unggas yang telah mewabah di Indonesia.
Kepala Laboratorium Flu Unggas Universitas Airlangga CA Nidom mengatakan, flu babi sebenarnya sudah lazim. Penyakit dengan virus H1N1 di Indonesia sudah ada sejak dulu. Subtipe di Indonesia atau H1N1 klasik tidak berbahaya. "H1N1 tipe Meksiko yang dikenal sebagai flu babi sekarang inilah yang berbahaya," katanya di Surabaya.
Berdasarkan riset Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, H1N1 tipe Meksiko diduga kuat gabungan flu unggas, flu babi, dan flu manusia. Virus kemungkinan berubah di tubuh babi.
"Sejak 2005, saya sudah melontarkan hipotesis ini. Saya sudah khawatir ini bakal terjadi. Akhir tahun lalu saya kembali mengingatkan potensi bahaya ini. Namun, sebagian kalangan masih menentang," ujarnya.
Virus yang berubah di tubuh babi lebih mungkin menular ke manusia. Pasalnya, manusia dan babi sama-sama mamalia yang cenderung memiliki kesamaan. Sebaliknya, flu unggas tidak bisa langsung ke manusia.
"Secara teoretis, virus di unggas tidak bisa langsung ke mamalia seperti manusia. Harus ada perantara mamalia lain dan itu kemungkinan besar babi," katanya.
Di tubuh babi, virus mengalami perubahan dengan dua pola. Pola pertama berupa adaptasi. "Kalau ini terjadi, dampaknya tidak terlalu berbahaya karena tidak ada perubahan struktur virus," ujarnya.
Pola kedua berupa penyusunan ulang virus. Berdasarkan pola ini, virus bisa berkembang menjadi gabungan flu babi, flu unggas, dan flu manusia. "Jika menyimak penjelasan di AS, ada kemungkinan reassortan (penyusunan ulang)," ujarnya.
Jika hal itu terjadi, tidak tertutup kemungkinan flu babi bisa berkembang di Indonesia. Salah satu pendukungnya adalah banyaknya peternakan ayam dan babi yang berdekatan. "Sejak flu unggas merebak, saya sudah mengemukakan pentingnya menata ulang peternakan," tuturnya.
Namun, di sisi lain, keganasan H1N1 tipe Meksiko tidak seperti H5N1. Dari sekitar 1.500 kasus di seluruh dunia, baru 150 berakhir dengan kematian. "Virus ini cepat menyebar, tetapi daya rusaknya rendah. Sebaliknya H5N1 lambat menyebar. Namun, daya rusaknya amat tinggi," ujarnya.
Kurang dari sebulan, H1N1 tipe Meksiko sudah menjangkiti ribuan orang. Sementara dalam tiga tahun, kasus H5N1 hanya tercatat sekitar 300 kasus di seluruh dunia. "Saya khawatir kalau hasil penyusunan ulang menghasilkan virus cepat menular dan daya rusaknya tinggi. Syukur sejauh ini belum menunjukkan tanda ke sana," ujar Nidom.
Wednesday, May 6, 2009
Home »
» BAHAYA FLU BABI
BAHAYA FLU BABI
May 06, 2009
No comments
Related Posts:
Soal Online IPA Kelas 8 Materi Gaya Latihan soal online : IPA Kelas 8 smt genap Sebelum kalian mengerjakan Soal Online ini terlebih dahulu kalain disuruh mengisi 1. Alamat E-mail kalian 2. Nama 3. Kelas 4. No Absent Setelah selesai mengisi itu semua baru ka… Read More
SOAL ONLINE USAHA Setelah liburan semester ganjil berakhir saatnya kita kembali beraktifitas di lingkungan sekolah untuk berjumpa dan bersua kembali dengan anak didik kita semua. Ada beberapa soal yang saya buat pada saat mengisi kegiatan l… Read More
SOAL TRY OUT UN Pada kesempatan ini penulis mencoba untuk berbagi kepada para pembaca yang tercinta, khususnya bagi para pembaca yang mempunyai putra - putri sekarang duduk di kelas 9 SMP atau juga untuk para pembaca lainnya yang sekarang m… Read More
INFO DAN DOKUMEN UN 2013 Info/Dokumen UN th 2012/2013 1. Prosedur Operasi Standar (POS) Ujian Nasional 2012/2013 : POS UN SD/MI/SDLB Tahun 2013, klik : http://118.98.223.68/dokumen/un2013/POS-UN-SD-Tahun-2013.pdf POS UN SMP/MTs dan yan… Read More
METODE ETNOGRAFI METODE ETNOGRAFI Etnografi merupakan aktifitas mendiskripsikan kebudayaan dalam rangka memahami suatu pandangan hidup dari sudut pandang penduduk asli. Pokok kajian dari etnografi adalah upaya memperhatikan makna tindakan d… Read More
0 comments:
Post a Comment