Pembelajaran
yang bersifat teacher centered, di
mana guru hanya meyampaikan IPA sebagai
produk dan peserta didik menghafal informasi faktual akan berdampak pada kurang
berkembangnya sikap ilmiah siswa. Hal ini dikarenakan peserta didik hanya
mempelajari IPA pada domain kognitif yang terendah, peserta didik tidak
dibiasakan untuk mengembangkan potensi berpikirnya, cara berpikir yang
dikembangkan dalam kegiatan belajar belum menyentuh domain afektif dan
psikomotor.
Kenyataan bahwa hasil belajar siswa
masih rendah tersebut mendorong diperlukannya suatu perbaikan pembelajaran guna
meningkatkan sikap ilmiah pada siswa. Salah satu model pembelajaran yang
dipandang dapat mendorong berkembangnya sikap ilmiah adalah animasi model.
Melalui pembelajaran animasi model, siswa dapat berperan sebagai modelnya
menggantikan peredaran bumi dan matahari sebagai pusat tata surya.
Animasi model
dilakukan oleh beberapa siswa. Dalam satu kelompok 8 orang siswa bergandengan
tangan membentuk Lingkaran dengan posisi saling membelakangi. Salah satu siswa berdiri di
luar lingkaran dan meyalakan senter, seolah- olah menjadi Matahari. Arahkan
nyala senter pada siswa yang membentuk lingkaran, siswa yang terkena cahaya
senter mengalami siang dan yang tidak terkena cahaya mengalami malam. Siswa
yang mengalami pagi hari mengatakan selamat pagi, yang mengalami siang
mengatakan selamat siang, sore mengatakan selamat sore, dan malam mengatakan
selamat malam. Siswa yang membentuk lingkaran untuk selalu berputar dari arah
barat ke timur berlawanan dengan arah perputaran jarum jam
Seandainya siswa yang membentuk
lingkaran dianalogikan sebagai Bumi, maka akan terjawab kala rotasi bumi, gerak
semu harian matahari yang terlihat bergerak dari timur ke barat, kejadian yang
sebenarnya adalah bergeraknya bumi mengelilingi matahari atau berotasi dari barat
ke timur. Hasil belajar merupakan sesuatu yang dicapai atau diperoleh siswa
dari proses belajar. Menurut Sudjana (2012: 3) pada hakikatnya hasil belajar
adalah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif, dan
psikomotoris.
Dengan animasi model memungkinkan siswa terlibat aktif dalam
proses pembelajaran. Siswa diberikan kesempatan untuk tampil menjadi model
sehingga dapat berperan sebagai obyek sekaligus sebagai subyek pembelajaran.
Siswa dapat mengamati, mengalami dan mempelajari sendiri secara langsung
tentang materi tata surya khususnya pada materi Rotasi bumi dan juga akaibat
dari rotasi bumi. Dengan kata
lain siswa diajak untuk melakukan percobaan, untuk menguji kebenaran prediksi
yang mereka sampaikan.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: satu) aktivitas belajar IPA siswa dengan penerapan animasi model lebih tinggi daripada aktivitas belajar IPA siswa dengan penerapan model pembelajaran konvensional, dua) hasil belajar IPA siswa dengan penerapan animasi model lebih tinggi daripada hasil belajar IPA siswa dengan penerapan model pembelajaran konvensional. Jadi dapat disimpulkan bahwa, penerapan animasi model terbukti efektif terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA.